Di negara-negara maju, riset menjadi sebuah kebutuhan utama bagi pembangunan sehingga lembaga-lembaga ini memiliki peran yang sangat besar dalam pemerintahan.
Namun hal demikian berbanding terbalik dengan negara kita yang justru tidak begitu memberikan perhatian yang serius bagi kegiatan riset, padahal apa yang di laksanakan oleh lembaga-lembaga Riset, karena itu kita sering terlambat mengikuti trend global.
Menurut Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Syamsul Arief Rivai,MS masalah ini perlu menjadi perhatian kita karena riset merupakan satu kebutuhan utama bagi pembangunan. Oleh karena itu, melalui kegiatan Seminar Hasil Riset Tahun 2011 diharapkan akan disampaikan hasil kerja penelitian sebagai pertanggungjawaban akan kehadiran Lembaga Riset Papua (LRP).
Harapan saya semua hasil-hasil penelitian yang telah dirampungkan dan akan dipresentasikan sehingga dapat memberikan nilai positif dan makna tersendiri bagi penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di Provinsi Papua, kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Drs. Waryoto pada acara seminar hasil-hasil penelitian tahun 2011 LRP, bertempat di Lantai III Aula Kantor DPTIK Papua, Kamis (29/3) pagi.
Lebih lanjut diterangkan Gubernur, lahirnya LRP berawal dari anggapan bahwa pemerintahan dan pembangunan di Papua pada masa dan periode tertentu diselenggarakan berdasarkan dan dilaksanakan dengan mengacu hasil hasil penelitian dan pengkajian. Maka itu, tidak disangkal lagi bahwa ada kerancuan terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan bidang tertentu terutama yang menyangkut kemasyarakata, lebih khusus lagi terkait dengan orang asli Papua.
Menyikapi hal tersebut, kata dia, Pemerintah Provinsi Papua telah memanggil para pakar mengajak bertukar pikiran sehingga lahirlah sebuah keinginan untuk memiliki sebuah Lembaga Riset yang bermanfaat bagi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Papua. Jadi dari sini lahirlah sebuan Keputusan Gubenur Nomor 111 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Tim Pelaksana Riset Papua Periode 2009-2014, dengan tugas-tugas penelitian dan pengkajian serta rekayasa sebagaimana diatur dalam Keputusan Gubernur, kata dia.
Selain itu, kata Gubernur ada catatan menarik tentang Lembaga Riset dimana 20 tahun silam yaitu pada tahun 1989 Pemerintah Provinsi Irian Jaya bersama Universitas Negeri Cenderawasih atas dukungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Universitas Leiden - Negeri Belanda, pernah menghadirkan Pusat Studi Irian Jaya disingkat Pusdi namun tidak berlanjut karena berbagai kendala yang antara lain ketiadaan konsistensi kebijakan dan program dari satu pimpinan daerah ke pimpinan daerah yang berganti kebijakan maupu program sehingga hasil yang kita hadapi dalam pemerintahan dan pembangunan bukan merupakan kelanjutan melainkan lebih cenderung memulai dari awal.
Inilah kekurangan kita meskipun kita sangat paham akan apa yang disebut sustainabilitas atau keberlanjutan itu. Hal ini jelas menjadi sebuah kendala, padahal penelitian atau riset ini sangat diperlukan sebagai bahan acuan bagi penetapan sebuah kebijakan dan juga sebagai solusi bagi pemecahan sebuah masalah. Hal ini jelas menjadi sebuah kendala, padahal penelitian atau Riset ini sangat diperlukan sebagai bahan acuan bagi penetapan sebuah kebijakan dan juga sebagai solusi bagi pemecahan sebuah masalah.
Karena itu sebagai Gubernur saya menyampaikan apresiasi kepada para peneliti atas kerja kerasnya selama ini sehingga dapat merampungkan dan menghasilkan berbagai hasil-hasil penelitian yang hari ini akan di seminarkan, ucapnya.