Guna menunjang proses pembangunan di Kabupaten Mamberamo Raya yang baru dimekarkan sejak empat tahun lalu, Pemerintah Daerah Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra) telah memberikan subsidi sebesar Rp. 2 milliar untuk transportasi udara di kabupaten tersebut.
Menurut Ketua DPRD Mamberamo Raya Along upaya tersebut dilakukan sejak Kabupaten baru ini menjadi kabupaten defenitif. Dengan kata lain, Pemkab Mamberam Raya upaya dari pemerintan untuk memberikan insentif pelayanan berupa subsidi sebesar Rp. 2 milliar/tahun guna penerbangan udara yang diperuntukkan buat para pegawai dan pejabat. Namun karena animo masyarakat yang lebih besar untuk menggunakan jasa transportasi udara, sehingga membuat para pejabat dan pegawai mengalah dan justru mereka yang sangat sulit untuk naik pesawat yang disubsidi.
Akan tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena kita lebih prioritaskan masyarakat, kemarin. Kendati begitu, lanjutnya, hal ini berdampak kurang positif andaikan terjadi satu hal yang mendadak, maka Pemda terpaksa mencarter pesawat dengan biaya yang cukup mahal. Karena sampai saat ini jalur penerbangan perintis di wilayah pedalaman yang sifatnya regular tidak ada. Sehingga kemungkinan Pemda berencana menawarkan jasa penerbangan dari Sentani – Kasonaweja dan Sentani – Mamberamo Hulu di Dabra, ucapnya.
Saat ini, penerbangan ke wilayah pedalaman Mamberamo Raya baru dilakukan oleh penerbangan swasta Tariku yang terbang seminggu tiga kali dan penerbangan ini tidak diintervensi oleh Pemda dan DPRD. Oleh karena itu, Pemkab Mamberamo Raya mengajak pihak swasta untuk masuk dan melayani penerbangan ke wilayan Mamberamo Raya.
Sebab penerbangan yang ada masih sangat kurang sekali, karena luasnya wilayah ini dan masih terisolir. Kami sangat butuhkan jasa penerbangan. Kami tidak keberatan bila dari pihak luar bisa membantu, harapnya.