DAP Cukup Mengurus Masalah Hak-hak Dasar Orang Papua
Terkait dengan adanya pernyataan Dewan Adat Papua yang memberikan dead line terhadap pelaksanaan Otsus Papua hingga tanggal 15 Agustus 2005 mendatang, setelah itu Dewan Adat Papua berkeingnan mengembalikan Otsus tersebut ke pemerintah Pusat.
Gubernur Provinsi Papua, DR J.P Salossa, Drs, M.Si yang didampingi Wakil Gubernur Papua, Drh Constant Karma saat di temui di ruang kerja Gubernu, selasa (2/8) kemarin lebih tegas menyatakan bahwa Dewan Adat tidak perlu mencampuri masalah politik, cukup dewan adat itu mengurusi masalah hak-hak dasar orang Papua.
"Otonomi khusus jangan dicampur adukan dengan masalah-masalah politik dengan menghasut orang-orang untuk melawan pemerintah. Itu tidak boleh." tegasnya.
Oleh sebab itu tokoh-tokoh adat yang tergabung dalam dewan adat papua lebih baik membela eksistensi masyarakat dalam pembangunan dari pada untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu.
Untuk itu Jaap Salossa mengajak semua masyarakat Papua yang ada di Bumi Cendrawasih ini untuk menghilangkan rasa kekuatiran mengenai adanya rencana dari Dewan Adat Papua untuk mengembalikan Otsus. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan gerakan tambahan dengan ikut-ikutan menghembuskan opini dengan memperkeruh suasana yang kini sudah kondisif di Papua.
Isu Papua merdeka menurut Salossa, bukan hanya kali ini saja dihembuskan, isu ini sudah dilontarkan sejak beberapa tahun yang lalu. Ini sama saja membuang-buang energi tanpa ada hasilnya. Justru sekarang yang perlu diciptakan saat ini adalah dalam alamkemerdekaan ini, mari kita isi dengan pembangunan. Terutama dalam era otonomi khusus ini, kesempatan emas cukup terbuka untuk membangun papua kearah yang lebih baik.
Apalagi yang kurang dalam alam kemerdekaan saat ini, semua telah terakomodir, masyarakat bermartabat, bebas mengeluarkan pendapat dan demokrasi sudah jalan dengan walaupun masih ditemukan kekurangan. Hak-hak politik dihargai dan dihormati, peningkatan kesejahteraan melalui pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur dan lain-lain.
Masyarakat mudah bergerak dari daerah yang satu ke daerah yang lain. "bila semua pembangunan ini bisa berjalan dengan baik, itulah kemerdekaan hakiki yang kita inginkan," katanya.
Dalam dunia eropa lanjut Salossa kemerdekaan tidak identik dengan Negara. Kemerdekaan di identikan dengan peningkatan kemanan, kesejahteraan bagi rakyatnya, kebebasan untuk menyampaikan politiknya. Bahkan kata Gubernur saat ini juga mata uang Eropa cuma satu dan parlemen satu. Nah, tidak menutup kemungkinan Presiden Eropa hanya satu saja. Oleh karena itu, kemerdekaan itu bukan sesuatu yang diinginkan dinegara eropa, tetapi kemerdekaan ini akan lebih bermanfaat jika diisi dengan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Papua.
Kita ingin di Papua, yang besar jangan makan yang kecil. Yang diharapkan yang terjadi di Papua adalah yang kaya menolong yang miskin, yang kuat menolong yang lemah.
Demikian pula negara yang menguasai teknologi tinggi tidak merusak Negara-Negara kecil.
"antara yang satu dengan yang lain harus saling melindungi, juga kehidupan antara Negara dijamin oleh masing-masing. Jadi saya sangat sayangkan jika negara Eropa sendiri tidak menganut sistem itu dan, kita di Papua ikut-ikutan lagi," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan Salossa bahwa sikap pemerintah AS sudah jelas yakin bahwa Papua tetap bersatu di dalam NKRI. dan mereka menghargai keutuhan negara Indonesia.
Oleh karena itu, jika masih ada keinginan-keinginan untuk merdeka, itu tidak gampang.
Apa yang disampaikan oleh senat Amerika itu hanya berupa usulan kepada Presiden, sementara sikap Pemerintah Amerika melalui Menteri Luar Negeri AS, itu sudah final dan tidak bisa diganggu gugat lagi.
"Jadi semua orang harus menghargai itu. Sekali lagi saya minta khusus masyarakat Papua agar bersikap tenang, jangan ikut-ikutan lagi menghembuskan atau memanas-manasi sehingga suasana menjadi tidak tengang. Marilah kita ciptakan suasana yang kondusif dimana pun kita berada, sehingga program pembangunan dapat berjalan sesuai yang kita harapkan," ucapnya.