Dalam rangka memajukan dunia pendidikan di Provinsi Papua, khususnya generasi muda di wilayah selatan Papua, Pemerintah Kabupaten Asmat bakal kembali mengirim anak-anak terbaik didaerah tersebut untuk menimba ilmu di Surya Institut Jakarta.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, para siswa/siswi ini rencananya akan direkrut mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemda Asmat menargetkan untuk setiap tahunnya akan mengirim 30 orang siswa berprestasi. Jadi, tahun lalu sudah kita kirim. Dan sekarang kami sedang menyiapkan lagi untuk kirim siswa sebanyak 20 orang dari sekolah dasar dan 10 sisanya dari SMA, kata dia, di Jayapura kemarin.
Selain akan mengirimkan siswa ke Surya Institut untuk peningkatan bidang pendidikan, lanjut dia, Pemda Asmat Tahun mulai menerapkan pendidikan berpola asrama di Distrik Sawai bagi putra/putri daerah asli Asmat, yang merupakan sekolah unggulan. Menariknya, kedua sekolah tersebut merupakan sekolah unggulan yang model bangunannya menyerupai rumah asli orang Asmat.
Jadi, khusus untuk sekolah berpola asrama ini, keseluruhannya dibebaskan biaya pendidikan termasuk juga memberikan mereka makan. Dan mereka semua kita rekrut dari semua SD dari ibukota distrik bagi yang berprestasi. Kemudian mereka diasramakan, jelasnya.
Hal penting lain, kata dia, para guru yang mengajar sekolah tersebut bakal mendapat tunjangan guru dengan melakukan kerjasama bersama Universitas Sanata Dharma - Jogyakarta. Sementara ditanya soal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Asmat yang sudah masuk pada hari ketiga ini, ia mengatakan tidak terdapat masalah dalam penyelenggaraannya. Sebab dalam penyalurannya ada pegawai yang kita fungsikan untuk mengantar sampai ke distrik, kata Sekda. Dikatakan, perkembangan pendidikan di Kabupaten Asmat saat ini, bila dilihat setelah pemekaran kabupaten cukup berkembang pesat meski belum sesuai harapan, apalagi untuk fasilitas dalam proses belajar mengajar.
Akan tetapi, tambahnya, hal tersebut bukan merupakan satu halangan karena sudah menjadi masalah umum di Tanah Papua. Jadi memang ada rintangan tapi itu bukan hambatan. Kita akan terus berupaya agar dunia pendidikan di Asmat bisa terus berkembang guna menyaingi kabupaten-kabupaten lainnya di Papua, tutup dia.