Pemerintah Provinsi Papua mempertimbangkan untuk mengadopsi program DAKU (Dunia Remajaku Seru) yang dinilai cukup berhasil menekan lajunya angka penyebaran HIV/AIDS di Merauke.
Menurut Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, drh. Constan Karma, program DAKU yang merupakan modul khusus di Merauke, dimasukan dalam muatan lokal tingkat SMU terkait pencegahan HIV/AIDS.
Program ini cukup sukses di Merauke karena dinilai berhasil menekan angka penyebaran HIV/AIDS di Papua. Dilain pihak, program tersebut tidak memakan biaya yang mahal karena dapat dilakukan dalam momentum apapun dan dimanapun dilingkungan sekolah.
Intinya ini suatu model pelatihan bagi generasi muda yang sangat sederhana. Dalam program ini kita ajak para generasi muda untuk latihan saling menggoda dan berani mengatakan tidak kepada seks. Biayanya kan murah, dan itu yang sekarang saya sedang minta untuk dikembangkan di Provinsi dan ternyata sekarang sudah mulai dikembangkan 2 tahun lebih di Merauke, kata Sekda kepada wartawan, saat usai menghadiri satu acara di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, kemarin.
Menurut Karma, jika nanti program ini dikembangkan dan diterapkan ditingkat Provinsi maka diyakini akan ikut memberikan dampak yang positif bagi generasi muda dibumi cenderawasih. Sebab jika kita terus melatih para siswa baik dalam bentuk modul atau permainan, maka yang bersangkutan ketika digoda akan terbiasa mengatakan tidak kepada seks.
Jadi bayangkan saja misalnya kalau dia terlatih dalam satu latihan sehingga ketika dia digoda oleh orang lain atau pacar maka dia pasti akan bisa mengatakan tidak. Kan kalau dia bilang tidak pasti dia akan aman.
Dan saya punya kliping surat kabar ada seorang artis wanita ketika ditanya apa prinsipnya sehingga berhasil atau keluarganya sukses, ternyata dia belajar katakan tidak kepada seks. Dan saya kira program ini kalau di Merauke berjalan baik tak salah dikembangkan di Provinsi, cetusnya.