Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua mengumumkan sebanyak 70 kampung di Provinsi Papua tidak mempunyai sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD).
Dinas Pendidikan juga merilis 70 kampung yang belum memiliki sekolah dasar itu, sebagian besar berada di wilayah kabupaten yang baru saja dimekarkan serta daeerah dengan dengan jumlah kampung tertinggi, yakni Kabupaten Yahukimo.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, James Modouw, mengatakan hal tersebut, dalam satu acara, Senin (16/7) pagi. Dikatakan dia, segala upaya tengah dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan untuk mengatasi hal itu meski kewenangan membuka sekolah lebih dominan dilakukan oleh kabupaten setempat.
Dilain pihak, Dinas Pendidikan juga telah membuat strategi guna mendekatkan anak-anak (siswa SD) dengan SD kecil atau sekolah kecil yang berdurasi 3 tahun. Selesai pendidikan tiga tahun, para siswa itu kemudian akan dikirim ke wilayah kecamatan atau distrik terdekat untuk kemudian dimasukan ke asrama. Memang untuk pembiayaan ini berat tetapi kita harus mulai dari sekarang.
Dan kita juga bagi dua bagaimana cara mendekatkan pendidikan kita kepada masyarakat Papua. Pertama adalah pendidikan dengan standar nasional; kedua, pendidikan layanan khusus untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terisolir serta Komunitas Adat Terpencil yang bekerja sama dengan pihak agama, LSM dan pihak terkait lainnya, tandasnya.
Ditambahkan James, meski kewenangan pembukaan sekolah ada di Kabupaten/Kota namun dalam upaya mempercepat pembentuk sekolah di wilayah kampong atau distrik, Dinas Pendidikan Provinsi Papua membuka advokasi dengan mendorong agar kabupaten/kota segera membuka wilayah pemerintahan.
Ini karena pendidikan sangat melekat dengan pemerintahan. Jadi kalau pemerintahan di distrik itu tidak aktif tentu sekolah susah dibuka. Dan untuk mengakalinya juga kita melakukan intervensi dengan mengirim guru/sukarelawan supaya lambat laun ada upaya dari pemkab setempat untuk segera bangun sekolah, ujarnya.