Keberadaan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi, yang terletak di Jl. Kotaraja Dalam, ternyata peruntukannya bukan hanya untuk aparatur Pemda, tapi umum pun bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, termasuk Diklat Kepemimpinan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Drs.Robert Isir,MA.MM Kepala Badan Diklat Provinsi Papua, kepada wartwan saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini. Menurut Isir memang yang diprioritaskan pada Diklat ini para aparatur pemerintah guna meningkatkan SDM-nya, tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat umum atau lembaga lain mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Diklat Provinsi, dan tentu saja sebelum mengikuti Diklat, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
"Untuk meningkatkan SDM, diklat sangat diprioritaskan. Karena melalui Diklat seseorang menambah wawasan pengetahuannya. Dan Diklat ini macam-macam bukan hanya diklat kepemimpinan saja, ada juga diklat pengolahan keuangan, kearsipan dan tehnis lainnya," kata Isir.
Diakui Isir, ada diklat-diklat tertentu khusus untuk aparatur, yang tidak boleh diikuti oleh lembaga lain, tetapi diklat tersebut hanya beberapa saja, sementara yang lainnya terbuka untuk umum. "Jadi seandainya lembaga umum mengikuti diklat dengan aparatur, mereka bisa bersama-sama menerima ilmu yang sama, duduk dalam satu kelas," ungkapnya.
Dengan demikian, akan timbul kerjasama antara aparatur dengan lembaga lain, dalam memecahkan salah satu permasalahan yang ada. Karena biasanya pandangan aparatur, dan lembaga swasta agak berbeda dalam memecahkan masalah.
"Dalam meningkatkan SDM melalui diklat, ada empat prinsip yang ditetapkan, diantaranya Kecerdasan Intelektual (Intellegent Quotient) dalam hal ini meningkatkan pengetahuan yang diserap selama mengikuti diklat. Kemudian Kecerdasan Emosi (Emotional Quotient), kecerdasan emosi ini sangat penting, karena seseorang yang tidak biasa mengendalikan emosinya, akan berpengaruh terhadap berbagai hal, termasuk reputasinya. Ketiga Kecerdasan Kreativitas (Creativity Quotient), seseorang untuk kreatif dalam berbagai hal, baik untuk memimpin suatu lembaga atau sebagainya, karena kalau tidak kreatif, terkesan monoton, itu-itu saja, jadi kreativitas itu penting. dan yang terakhir, Kecerdasan Spiritual (spiritual Quotient), ini hubungannya dengan Iman seseorang," jelas Isir.
Keempat prinsip tersebut, ujar Isir, saling berkaitan guna terciptanya SDM yang handal.
Karena kalau cerdas intelegensi saja tanpa diimbangi dengan kecerdasan emosi, kreativitas dan kecerdasan spiritual, tidak akan lengkap. " Kalau otaknya cerdas tapi tidak bisa menahan emosi dan spiritualnya kurang, ini sangat berbahaya, bisa-bisa jadi oposisi. Jadi semuanya harus balance, harus imbang," ungkapnya.
Jadi dengan mengikuti diklat, baik diklat apapun sangat penting dan strategis untuk pengembangan SDM.