Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Drh. Constan Karma menegaskan konsep perumahan yang cocok diterapkan di Ibu Kota Provinsi Papua, Jayapura untuk saat ini adalah rumah susun atau rusun karena dianggap sesuai dengan karakteristik wilayah yang berbukit-bukit.
Ia mengatakan pembangunan rumah susun yang memiliki model bertingkat dianggap sangat maksimal karena dapat menghilangkan kesan kumuh serta dapat menghalaukan daerah ini dari bencana alam seperti longsor dan banjir.
“Makanya saya instruksikan kepada instansi terkait agar kalau bangun perumahan nanti, harus bangun keatas (rumah susun) dan bukan kesamping karena sudah tidak ada tanah lagi. Karena itu, saya minta kepada instansi terkait bekerja sama dengan developer untuk cari tempat yang agak terbuka, bicara dengan Walikota dan jika memungkinkan bangun keatas. Sebab kesamping sudah sulit dan bangun keatas ini harus beritngkat atau rumah susun,†tegas Sekda Papua saat memberikan keterangan kepada pers, dalam satu kesempatan di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, kemarin.
Ia mengatakan, sebenarnya Kota Jayapura bukan merupakan area pemukiman tetapi dibangun karena kebutuhan pada perang dunia ke-2. Oleh karena itu, maka dibangun jalan dari Base G ke Depapre yang dulunya bernama Basis G. Sementara untuk area Dok II dan Dok IV dibangun sebuah galangan kapal yang dulunya merupakan tempat isi bahan bakar bagi kapal-kapal perang. “Makanya di Depapre ada tangki minyak dan ada pelabuhan juga. Sehingga ini semua dibangun karena perang maka tentunya kota ini menjadi sempit apalagi topografi Jayapura ini bergunung-gunung.
“Kita di Jayapura ini kan air bagus dan lancar. Daripada numpuk seperti pemukiman padat di belakang Kantor BRI Kloofkamp, lebih baik konsep kedepan membangun keatas karena kalau terbakar sangat rawan dan bisa terbakar semua. Atau tiba-tiba banjir dari atas gunung maka bisa merendam rumah wargaâ€.
“Jadi itu yang kita harap nanti hal ini bisa dipikir dengan baik. Intinya juga agar buat perencanaan rumah yang baik selama 5 tahun kedepan dengan dibangun keatas. Saya minta ini dibahas dan diseminarkan dengan para ahli sampai matang sehingga dibangun pelan-pelan,†imbaunya.