Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan pada bulan November 2012 lalu, Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,39.
Menurut Kepala BPS Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto,MM inflasi yang terjadi di Kota Jayapura pada bulan November diakibatkan oleh adanya kenaikan barang dan jasa pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen. Dilain pihak, adanya kenaikan pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,70 persen dan kelompok kesehatan 0,03 persen.
Jadi inflasi pada bulan November itu mencapai 0,10 persen karena adanya kenaikan barang dan jasa pada beberapa kelompok pengeluaran, kata Djarot dalam yang disampaikan di Kantor BPS Papua, Senin (3/12). Dikatakan, laju inflasi Kota Jayapura sebesar 0,10 persen tersebut lebih tinggi dibanding laju inflasi bulanan nasional sebesar 0,07 persen. Sedangkan untuk laju inflasi Tahun Kalender (Januari-November 2012) Kota Jayapura adalah sebesar 1,91 persen lebih rendah dibanding laju inflasi Tahun Kalender Nasional (Januari-November 2012) yang sebesar 3,73 persen.
Sementara, untuk laju inflasi year on year (November 2012 terhadap November 2011) Kota Jayapura sebesar 2,27 persen atau lebih rendah dibanding nasional, yaitu sebesar 4,32 persen, tuturnya. Dari 66 kota IHK, sebanyak 35 kota termasuk Kota ayapura mengalami inflasi sedangkan 33 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,01 persen sementara inflasi terendah terjadi di Kota Jember sebesar 0,03 persen.
Kemudian untuk deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari dengan -0,96 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Semarang, Kota Tangerang, Kota Mataram, dan Kota Singkawang yang masing-masing sebesar 0,01 persen. Dalam posisi ini, Kota Jayapura menempati urutan ke - 27 ditingkat nasional dan ke - 7 untuk tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua), ungkapnya.