Sampai dengan saat ini, pemerintah tingkat provinsi di Papua belum memiliki gedung perpustakaan yang layak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perpustakaan daerah yang berlokasi di Entrop Jayapura, yang belum mendapat sentuhan renovasi dan rehabilitas sejak dibangun pada tahun 1980-an. Alhasil, gedung perpustakaan tersebut kini jarang sekali dikunjungi oleh masyarakat khususnya para siswa/siswi yang ingin mendapatkan informasi. Hal tersebut dinilai cukup wajar mengingat kondisi perpustakaan yang kini mulai mengalami bocor pada atap saat hujan turun hingga terancam kebanjiran. Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Thobias Solossa yang baru saja memangku jabatan hampir sekitar dua bulan di instansi itu langsung membuat gebrakan dengan bakal “menyulap†gedung perpustakaan lama menjadi tempat yang layak dalam menyediakan buku bacaan kepada masyarakat.
Tanpa mengkesampingkan program diwilayah perkampungan, mantan Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Papua ini merasa wajah perpustakaan di tingkat provinsi perlu ditata terlebih dahulu kemudian membetulkan yang ada di tingkat kabupatan. “Jadi, sebenarnya kalau program saya yang juga merupakan program jangka pendek adalah memantapkan gedung perpustakaan yang ada saat ini. Sejak dibangun Tahun 1980-an hingga saat ini belum pernah direhab. Makanya, tentu sangat kurang pas jika kita berbicara program di kampung tapi kalau wajah (gedung perpustakaan) di provinsi saja sampai pada hari ini tidak maksimal. Karena itu, hal ini menjadi fokus kita sehingga masyarakat kedepan bisa lebih nyaman dalam mencari bacaan,†kata Thobias saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (23/1). Selain berencana merehab gedung, lanjut dia, bakal dilakukan penataan kembali mengenai letak dan kedudukan buku bacaan sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk menemukan buku yang dicari olehnya. “Jadi, semuanya akan kita rubah. Tidak saja secara fisik gedung, tetapi letak buku sampai kepada pelayanan di ruang baca. Yang jelas pengaturan buku nantinya dibuat dengan sistem yang lebih bagus sehingga ketika orang masuk mencari buku sudah gampang,â€tegasnya.
Masih menurut Thobias Solossa, untuk mewujudkan “mimpi†itu pihaknya telah menemui Kepala Perpustakaan Nasional di Jakarta untuk meminta dukungan pendanaan agar rencana besar ini bisa terwujud. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah mengusulkan kepada Penjabat Gubernur Provinsi Papua untuk dapat didukung penganggarannya kedalam APBD Provinsi Papua Tahun 2014 mendatang. “Dan kita harap tentu rencana ini bisa mendapat dukungan. Kita juga dalam waktu dekat berencana untuk bertemu Anggota DPR RI dapil Papua yang membidangi masalah perpustakaan, untuk mengajaknya memperjuangkan agar rencana itu bisa didukung penganggaran oleh pemerintah pusat,â€ujarnya.