Selain berpotensi menyebabkan bencana alam banjir, masalah sampah ternyata dapat menurunkan populasi atau jumlah ikan serta organisme - organisme laut lainnya.
Hal demikian sebagaimana penuturan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Ir. Astiler Maharadja, kemarin. Selain itu, keberadaan sampah juga dinilai sangat mengancam lingkungan dibawah laut, serta menjadi masalah bagi pertumbuhan karang.
"Oleh karenanya, maka kebiasan masyarakat membuang sampah ke laut seperti sampah plastik akan menutupi pertumbuhan biota laut. Antara lain, pertumbuhan bunga karang akan menjadi lambat berkembang," jelasnya Dikatakan Astiler Maharadja, menurut penelitian hingga saat ini volume sampah di laut sudah sudah cukup tinggi. Penyebabnya lebih dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat alam menjaga lingkungan. "Jadi memang kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang. Makanya pada saat musim hujan dengan curah hujan yang tinggi seperti membuat semua sampah yang ada di darat mengalir ke laut. Ini yang musti dihindari karena berpotensi mengurangi populasi penghuni lautan,â€jelasnya Dalam kesempatan tersebut Astiler menghimbau warga masyarakat yang khususnya berada di sekitar pinggiran pantai, harus lebih bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Sebab apabila menunggu pemerintah yang turun tangan melakukan penanganan kebersihan maka upaya itu tidaklah akan cukup karena waktu yang terbatas.
"Maka itu, sekali lagi masyarakat harus memiliki kesadaran, terutama yang berada dekat pantai untuk mempunyai kesadaran dan tanggungjawab dalam hal membuang sampah".
"Diharapkan kesadaran masyarakat ini bisa menyelamatkan lingkungan laut di kawasan Kota Jayapura. Dengan begitu, kedepan pertumbuhan karang yang menjadi aset utama bidang pariwisata bisa berkembang sebagaimana mestinya," cetus dia.