Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan pada bulan April 2013 yang lalua, Kota Jayapura mengalami deflasi sebesar0,60 persen, yang diikuti dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar133,02.Menurut Kepala BPS Papua, Didik Koesbianto, deflasi 0,06 persentersebut diakibatkan oleh karena adanya penurunan barang dan jasa padasejumlah kelompok barang dan jasa yang antaranya adalah bahan makanansebesar -3,36 persen serta kelompok sandang sebesar -0,37 persen.Hal demikian sebagaimana pengakuan Kepala BPS Papua saat menyampaikanketerangan kepada pers, di Jayapura Rabu (1/4).
Jadi pada intinya deflasi tersebut dikarenakan oleh karena menurunnya sejumlah kelompok-kelompok pada barang dan jasa yang dihitung berdasarkan penghitungan dan tahun dasar 2007m(2007=100). Atau juga bisa kita katakan akibat menurunnya permintaan barang dan jasa dari 133,82 pada Bulan Maret menjadi 133,02 di Bulan April 2013," jelasnya. Sementara secara umum dari 66 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) 28 Kota mengalami dilaporkan mengalami inflasi, dan 38 Kota mengalami deflasi (termasuk Kota Jayapura). Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,81 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar -1,20 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar -0,01 persen. "Dan untuk Kota Jayapura sendiri memang menempati urutan ke-60 ditingkat nasional dan ke-13 untuk tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua)," kata Kepala BPS.
Sementara menyinggung mengenai laju inflasi bulanan Kota Jayapura, menurut Didi, sebesar -0,60 persen lebih rendah dibanding laju Inflasi Bulanan Nasional sebesar -0,10 persen. Sedangkan untuk laju Inflasi Tahun Kalender (April 2013 – Desember 2012) Kota Jayapura sebesar 0,23 persen lebih rendah dibanding dengan laju Inflasi Tahun Kalender Nasional (Januari – April 2012) sebesar 2,32 persen. "Tapi untuk laju Inflasi Year on Yearnya, yakni pada April 2013 terhadap April 2012, maka Kota Jayapura sebesar 4,52 persen atau lebih rendah dibanding Nasional yaitu sebesar 5,57 persen," terang dia. Kepala BPS menambahkan, laju Inflasi Year On Year komponen inti pada bulan April 2013 berjumlah sebesar 4,24 persen, sementara Inflasi Year On Year komponen yang harganya diatur pemerintah pada bulan April 2013 adalah sebesar 2,47 persen sementara Inflasi Year On Year komponen bergejolak pada bulan April 2013 adalah 6,78 persen.
Tetapi yang tak kalah penting dari sini, kelompok yang juga ikut menyumbang deflasi adalah kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan yang naik sebesar 1,13 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,28 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,01 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan bahan Bakar sebesar 0,33 persen; dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau sebesar 0,56 persen,": ujarnya