Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe didamping Bupati Mimika, Abdul
Muis dan Ketua DPRD Mimika, Trifena Tinal meninjau langsung lokasi
longsor PT. Freeport yang telah menelan korban jiwa sebanyak 6 orang,
dan masih tersisa 23 orang yang terjebak dalam lokasi longsor tersebut.Dalam
kunjungan tersebut, Gubernur dan Presiden Direktur PT Freeport
Indonesia Rosik B Soetjipto bersama muspida dan manajemen PT. Freeport
Indonesia langsung melihat proses penyelamatan 23 karyawan yang masih
terjebak dalam longsor melalui kamera CCTV.Gubernur juga melakukan dialog dengan karyawan PT. Freeport Indonesia yang berada ditempat tersebut.Gubernur
Papua, Lukas Enembe kepada wartawan usai peninjauan mengakui pasca
longsor sejumlah karyawan PT. Freeport saat ini menutup akses menuju
lokasi longsor.
Tujuan dari para karyawan untuk memblokir dinilainya
sangat tepat, karena mereka (Karyawan-red) tidak ingin ada orang lain
masuk dan menyebarkan informasi yang tidak benar kepada publik."Jadi,
yang bisa masuk ke lokasi longsor hanya tim penyelamat, tidak sembarang
orang bisa masuk ke sana, dan saat ini pihak Freeport terus melakukan
upaya penyelamatan dengan melakukan memasukan air dan oksigen melalui
lubang yang mereka bor". Saat ini juga proses penyelamatan
tidak menggunakan alat berat, prosesnya manual, dan kami langsung pantau
lewat CCTV," akuntansi kepada wartawan di Timika, Jumat kemarin.Dalam
kunjungan tersebut, Gubernur juga mengucapkan turut duka cita yang
sedalam-dalamnya kepada keluarga dan manajemen Freeport. Dia
mengharapkan, melalui kejadian ini bisa menjadi bahan evaluasi dari
manajemen kedepan sehingga bencana serupa tidak lagi terjadi dikemudian
hari.
Saya harap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan ini
sangat memprihatinkan karena masih ada 23 karyawan yang masih terjebak
tersebut. Apalagi ini sudah masuk hari keempat dan mereka belum bisa
diselamatkan."Akan tetapi kita harus yakin dan percaya bahwa
tuhan punya mujisat dan kita berdoa semoga mereka semua bisa
diselamatkan," harapnya.Sekedar diketahui, sebanyak 23
karyawan yang masih terjebak tersebut, kurang lebih berada di kedalaman
tiga ratus kaki dengan berat tanah dan batu-batu lima ratus ton. Para
karyawan sudah terjebak selama empat hari hingga, Jumat (17/5).