Gubernur Papua, Lukas Enembe, menegaskan perusahaan tambang terbesar di Indonesia, yaitu PT. Freeport Indonesia belum banyak berbuat untuk kemajuan dan pembangunan di atas tanah Papua. Melihat kondisi demikian, Gubernur menghimbau PT. Freeport Indonesia kedepan harus lebih banyak mendengar suara pemerintah daerah dan rakyat Papua. Karena sejak perusahaan tambang ini didirikan, imbasnya masih sangat kecil bagi masyarakat Papua. Tegas Gubernur kepada wartawan usai pelantikan Bupati Mimika, belum lama ini.
Hal tersebut sebagaimana penegasan Gubernur Lukas Enembe saat mengunjungi Kota Timika, kemarin. Menurutnya, Freeport harus melakukan hal yang lebih besar lagi, bukan hanya untuk tujuh suku atau masyarakat Mimika saja, tetapi harus menyeluruh serta menyentuh warga di tanah Papua. ‘’Kan semua tahu hanya beberapa suku saja yang dilihat oleh Freeport, sementara perusahaan ini ada di tanah Papua. Maka harus menyeluruh dalam berkontribusi membangun dan mensejahterakan masyarakat," tegasnya. Terkait dengan hal itu, Gubernur menegaskan Pemerintah Provinsi Papua akan dilibatkan dalam revisi kontrak karya PT. Freeport Indonesia. "Bahkan PT. Freeport akan diundang ke Jayapura untuk mendengar apa yang dipresentasikan.
Dengan begitu, program yang akan kita presentasikan tersebut diharapkan bisa diakomodir oleh Freeport, jelasnya. Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Papua merencanakan akan membangun jaringan rel kereta api sebagai sumbangannya kepada rakyat Papua. “Karena itu, kita harap Freeport sebagai perusahaan investasi besar bisa memberikan banyak manfaat bagi negara, dan terutama masyarakat lokal di Mimika, tetapi kita inginkan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang mendiami tanah Papua," terangnya