Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, Drs. Yan Piet Rawar mengakui secara nasional dan regional di Papua, jumlah pencari kerja cukup tinggi namun tidak dibarengi dengan ketrampilan kerja. Oleh sebab itu, pemerintah pusat dan daerah mulai saat ini tengah merancangkan sejumlah strategi dalam rangka mengatasi kesenjangan itu dengan menggelar berbagai kegiatan pelatihan. "Jadi, kita gelar kegiatan latihan berbasis kompetensi, juga ada
pelatihan berbasis masyarakat dan tentu ada pelatihan berbasis pemaganggan. Ini adalah stategi yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi persoalan ketenagakerjaan yang terjadi saat ini," jelas Yan Piet Rawar usai menutup pelatihan keterampilan berbasis kompetensi, bertempat di Aula Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Jayapura, Selasa (23/7). Lebih lanjut mengomentari kegiatan pelatihan, dia berharap melalui momentum tersebut para siswa dapat mengembangkan dirinya serta berusaha mandiri guna mencapai tujuan yang diharapkan oleh para pencaker.
Jadi, sasaran akhir yang diharapkan pemerintah agar para peserta yang sudah dilatih ini bisa bekerja atau berusaha sendiri untuk menghasilkan upah. Dan dari penghasilan inilah kita harap bisa meningkatkan kesejahteraan para pencaker itu sendiri," tutupnya. Sementara itu, pada 29 Juli 2013 mendatang, Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Papua menggelar pelatihan berbasis kompetensi selama 40 hari atau satu bulan 10 hari dengan jumlah jam pelatihan selama 320 jam. Dinas Tenaga Kerja melalui UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Papua juga akan menggelar uji kompetensi untuk kejuruan las dengan mendatangkan penguji dari Badan Nasional Sertifikasi. Sementara kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan terdiri dari Sub kejuruan las, otomotif diesel, otomotif bensin, mengemudi, operator komputer, instalasi listrik , elektroika, perhotelan, tata busana, mesin logam, dan teknisi komputer. Hal demikian sebagaimana penuturan Kepala Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Papua, Djoni Naa kepada wartawan, disela-sela acara penutupan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi tersebut. "Jadi, BLKI juga akan melakukan uji kompetensi untuk kejuruan las.
Uji kompetensi ini akan dilaksanakan pada 29 Juli 2013, dimana pengujinya dari Badan Nasional Sertifikasi (BNST) yang mana diutus oleh lembaga sertifikasi provesi las Jakarta," katanya. Ditambahkan, usai pelatihan BLKI akan melakukan magang bagi siswa dari berbagai kejuruan. "Ada beberapa hotel yang sudah menawarkan untuk siswa perhotelan, seperti Hotel Sahid, Hotel Papua, Hotel Swissbell dan Hotel Horison. Ini merupakan pasar kerja terbuka untuk perhotelan
di Kota Jayapura," tambahnya. Sedangkan untuk kejuruan lainnya, lanjutnya, ada beberapa instansi yang sudah menawar untuk langsung bekerja. "seperti ada satu
perusahaan yang datang ke BLK untuk menawarkan jasa tenaga kerja dan dari hasil pelatihan yaitu, Poltex untuk kontener yang ada di pelabuhan, kemudian PT. Freeport Indonesia juga mencari tenaga las, tukasnya.