Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan bahwa masyarakat Papua masih hidup dalam kemiskinan dan tak bisa menolong dirinya sendiri untuk mengatasi persoalan tersebut. Lukas Enembe mengatakan, ketidakmampuan mereka hidup sangat bergantung dari kebijakan pemerintah baik pusat, maupun daerah dalam hal ini provinsi dan kabupaten/kota. Hal inilah yang membuat masyarakat Papua hidup dengan budaya proposal. Dan budaya proposal sudah menjadi budaya bisnis yang baru, sehingga setiap kepemimpinan pasti selalu memiliki pengalaman yang sama. Karena itu, beberapa waktu lalu saya telah membakar kurang lebih 20 ribu proposal yang telah dimasukan ke Pemerintah Provinsi Papua. Ungkap Gubernur dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Recky Ambrauw, pada pembukaan Musyawarah Daerah I Jaringan Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), Rabu (2/10) di Diklat Sosial Abepura kemarin.
Gubernur menuturkan, keputusannya untuk membakar seluruh proposal tersebut ada perang batun yang luar biasa yang dirasakan, tapi saya harus berdoa kepada tuhan untuk meminta kekuatan sebab saya harus melaksanakan hal tersebut agar dapat menyelamatkan masyarakat Papua sehingga mereka terbebas dari rasa ketergantungan yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah, yang pada akhirnya akan menyusahkan dan melemahkan kekuatan dirinya. Keinginan saya adalah masyarakat Papua dapat keluar dari ketergantungan terhadap kebijakan pemerintah, menggali dan mengelola potensi yang ada pada mereka dan sekitar mereka agar dapat bermanfaat bagi kehidupann mereka,’’ Ujarnya.
Tanah Papua adalah surge yang jatuh di bumi, hitam kulit keriting rambut adalah kebanggaan dan kekuatan kami, dan ini adalah anugerah dari Tuhan yang maha kuasa untuk kita syukuri dan kita Jaga. Lanjutnya, Kenapa kehidupan di Papua yang ibarat surge tersebut tidak memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat, sehingga melemahkan semangat hidup mereka dan menciptakan berbagai kultur yang baru yang terangkat dari sebuah ketidakseriusan mereka dalam menghargai dan menjaga identitas dirinya sebagai masyarakat bangsa dan Negara yang pluralistic ini.
Karena kulit keriting rambut adalag kebanggan dan kekuatan kami di negeri yang diibaratkan sepenggal surga yang jatuh dibelahan negeri ini. Gubernur menambahkan, apa yang dilakukan ini adalah sebuah keinginan hati untuk merubah masyarakat di negeri ini agar mereka dapat menikmati kehidupan yang sejahtera. Masyarakat Papua harus bangkit untuk mandiri, sebab hanya dengan kemandirian mereka akan mampu mengelola segala potensi yang mereka miliki untuk mensejahterakan dirinya. Kata Enembe, berat memang untuk mengubah kultur yang seperti ini yang kesemuanya penuh ketergantungan, tapi saya tetap akan bekerja keras selama masa kepemimpinan saya agar masyarakat Papua dapat Bangkit dan Mandiri serta Sejahtera. Harapan ini tidak muluk-muluk sebab banyak langkah konkrit dan strategis yang sedang kami perjuangkan dan laksanakan sesuai dengan visi misi kami Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera.
Karena itu, saya selalu mengingatkan kepada semua komponen masyarakat di Papua, baik aparatur pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, adat serta komponen lainnya untuk selalu kita bekerja dengan hati, dengan penuh kerendahan serta jujur maka tuhan akan memberkati masyarakat dan tanah ini sehingga kita akan melihat dan merasakan satu tanda heran kepada tanda heran lainnya.