Sidang Peripurna LKPJ Gubernur ditutup
Jayapura-SIDANG Paripurna Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Provinsi Papua masa kepemimpinan 2000 ? 2005, yang digelar di Kantor DPR Papua Senin (21/11) malam, pada tanggal 9 november ? 21 November 2005, secara resmi ditutup Ketua DPR Papua, Drs. Jhon Ibo, MM selaku pimpinan sidang paripurna dewan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Papua, Dr. J. P. Solossa, M.Si, bahwa keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu lima tahun kepemimpinannya, bukan merupakan usaha dan upaya dari jajaran pihak eksekutif semata, tetapi merupakan keberhasilan bersama antara pihak eksekutif, legislative, aparatur keamanan, organisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh agama, tokoh adat, lembaga swadaya masyarakat, beserta seluruh komponen masyarakat yang ada.
Hasil percepatan pembangunan selama pelaksanaan Otsus Papua tahun 2000 ? 2005 menjadi dasar bagi pembangunan dimasa yang akan datang. Hal itu, lanjutnya, harus terus dipupuk dan dikembangkan pada masa yang akan datang, untuk secara bertahap bisa mencapai sasaran dan tujuan pembangunan yang diinginkan dalam Otsus, yaitu Papua baru yang sejahtera, aman dan damai.
Menurut Solossa, dalam laporan Pansus tentang LKPJ akhir masa jabatan tahun 2000 ?2005, laporan panitia anggaran tentang perhitungan APBD tahun 2004, LKPJ Gubernur tahun 2004, laporan pandangan umum fraksi, laporan panitia anggaran dewan tentang perubahan APBD tahun anggaran 2005, dan laporan Pansus rancangan Perdasi serta laporan pendapat akhir fraksi-fraksi dewan, telah disampaikan banyak catatan, saran dan himbauan.
Pihak eksekutif menyadari sepenuhnya bahwa catatan, saran maupun himbauan tersebut adalah merupakan bentuk tanggung jawab pihak legislative dalam melaksanakan tugas dan kewajiban amanat rakyat secara maksimal, dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan tugas-tugas pihak eksekutif agar lebih baik dalam memberikan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
?Saya menyadari masih banyak hal yang perlu dilakukan pembenahan dalam rangka meningkatkan dan memberdayakan birokrasi kita, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota serta di jajaran distrik, kampung atau kelurahan, agar mampu menjadi tulang punggung dan ujung tombak dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan,? jelasnya.
Dikemukakannya, borikrasi kita pada berbagai tingkatan masih dirasakan kurang memahami sepenuhnya tugas, fungsi dan kewenangan. Sehingga belum sepenuhnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di tanah Papua. ?Kedepan birokrasi kita terus-menerus belajar agar menjadi lebih professional dari waktu ke waktu, serta yang tidak kalah pentingnya birokrasi kita harus bebas dan bersih dari KKN.
Selain itu, dengan baru terbentuknya MRP pada 31 Oktober 2005 lalu, pihaknya mengajak semua pihak untuk bahu membahu membantu MRP untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Sehingga lembaga yang merupakan representasi kultural dari rakyat Papua, dapat mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua dalam kerangka NKRI.
Dikatakan, bahwa pihaknya dengan dukungan seluruh masyarakat Papua telah berupaya sekuat tenaga, untuk menciptakan Papua yang kondusif, aman dan demokratis, agar pembangunan di Papua dapat berjalan dengan bak. Kerangka landasan untuk kemajuan yang lebih besar kedepan, lanjutnya, telah diupayakan untuk diletakan dan dilakukan. Untuk itu, ?Saya mohon agar landasan yang sudah kita letakan bersama ini digunakan dengan benar. Para pemimpin Papua mendatang harus tetap didalam kerangka Otsus Papua, dengan terus mengembangkan inovasi, kreativitas, dan kerja keras dengan memperhatikan dinamika local, nasional dan global,? ujarnya.
Ditambahkan, ?selama lima tahun masa kepemimpinannya di Provinsi Papua sebagai Gubernur, banyak tantangan yang dihadapi, dan tidak sedikit masalah yang harus saya selesaikan. Mulai dari dinamika politik yang genting pada awal pemerintahan yang bernuansa pemisahan diri dari NKRI, bencana alam di beberapa daerah, pelaksanan otonomi daerah, penyusunan draft RUU Otsus dan pembentukan MRP serta banyak tantangan lainnya. Namun semua itu, dapat dilewati, karena dirinya berpegang teguh dan menyerahkan seluruh persoalan yang dihadapinnya kepada Tuhan.? **