Jayapura-Gubernur Provinsi Papua, Dr. J. P. Solossa, Drs, M.Si mengatakan perkembangan kondisi penduduk dari tahun ke tahun di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan penduduk secara absolut yang cukup besar, walaupun pertumbuhan penduduk secara relatif dua tahun terakhir mengalami penurunan. Namun, hal ini tetap dicermati oleh Pemerintah Provinsi Papua dengan mengoptimalkan peran BKKBN Provinsi Papua dalam menggalakkan program keluarga berencana.
Dikemukakan, berdasarkan data dari BPS Provinsi Papua, jumlah penduduk dalam 4 (empat) tahun terakhir, yaitu pada tahun 2000 sebanyak 2.552.145 jiwa, kemudian sebanyak 2.304.541 jiwa pada tahun 2001, 2.387.427 jiwa pada tahun 2002, , 2.469.786 jiwa pada tahun 2003 dan sebanyak 2.516.284 jiwa di tahun 2004.
Lebih lanjut dikemukakan, secara rata-rata laju pertumbuhan penduduk Papua selama periode 1971-1980 tumbuh sebesar 2,67 persen, kemudian pada periode 1980-1990 mengalami pertumbuhan tumbuh 3,34 persen. serta pada kurun waktu 1990-2000 kondisi penduduk mengalami pertumbuhan penduduk sekitar 3,18 persen. Sedangkan kepadatan penduduk Papua per kilometer persegi pada tahun 2003, yaitu sebesar 5,85 jiwa, kemudian sebesar 5,66 jiwa pada tahun 2002, dan tahun 2001 sebesar 5,29 jiwa per kilometer persegi. Sejak tahun 2001 tidak terdapat penempatan Transmigrasi di wilayah Provinsi Papua dan sebagai pengganti adalah program permukiman untuk penduduk lokal.
Selain itu, perubahan komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan penduduk antar daerah (migrasi) dan arus urbanisasi akan mempengaruhi kebijakan kependudukan di suatu wilayah. Meningkatnya mobilisasi penduduk di Provinsi Papua akan mempengaruhi proses pembangunan pemukiman penduduk yang baru, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Dikemukakan Solossa, terkait dengan tahapan keluarga sejahtera di Papua, bahwa penduduk Provinsi Papua di tahun 2004, berjumlah 2.552.145 jiwa yang terdiri dari 449.189 keluarga atau sebanyak 50,70 yang merupakan keluarga Prasejahtera, keluarga sejahtera I sebanyak 29,03 persen, keluarga sejahtera II sebanyak 12,51 persen, keluarga sejahtera III sebanyak 5,66 persen dan keluarga sejahtera III plus sebanyak 2,10 persen.
Dengan demikian, lanjutnya, walaupun secara absolute mengalami kenaikan, namun terjadi penurunan yang relatif dari total keluarga. Hal ini menunjukkan mulai terjadi pergeseran dari keluarga pra sejahtera ke sejahtera I, keluarga sejahtera I ke sejahtera II, dari sejahtera II ke sejahtera III dan seterusnya.
Ditambahkan, untuk perumahan rakyat dan pemukiman secara bertahap Pemerintah Provinsi Papua selama periode 2001-2005 terus menerus melakukan pembangunan permukiman rakyat dan lingkungan. Indikator kinerja atas keberhasilan pembangunan perumahan rakyat dan permukiman, antara lain selama periode tahun 2001-2004 telah dibangun 5.540 unit rumah dengan rincian berturut-turut dari tahun 2001 hingga 2004 adalah 852 unit, 1.330 unit, 1.490 unit, 853 unit, dan 1.015 unit yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua.**