Jayapura-KETUA Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Papua, Constant Karma, memperkirakan sebanyak 14 ribu lebih penduduk Papua terinfeksi virus HIV/AIDS.
Dari jumlah itu, sebanyak 2000 lebih warga dinyatakan positif HIV. "Apabila hasil prediksi ini terbukti, maka ini merupakan bencana bagi Papua," katanya kepada Tempo, Sabtu (10/12) di Jayapura.
Constant juga mengungkapkan kasus HIV/AIDS didominasi oleh para ibu rumah tangga. Penyebaran virus mematikan itu sebagian besar dilakukan orang asli Papua. Ia meminta warga Papu untuk melakukan puasa seks dan jangan berganti-ganti pasangan.
Kalau pun tak mampu, dia menyarankan agar menggunakan kondom saat berhubungan seks, serta menjauhi narkotika. "Ini salah satu cara untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, sehingga nantinya tidak menjadi wabah dan penyakit kutukan bagi Papua," ujarnya.
Jika penyakit ini tidak direspon secara cepat, lanjut dia, bukan tidak mungkin peristiwa di Uganda yang hampir sebagian besar penduduknya terkena HIV/AIDS bisa terjadi di Papua.
Ditempat terpisah, Juru bicara Polda Papua, AKBP Kartono Wangsadisastra mengungkapkan 12 anggota dari Polda Papua mengidap virus HIV/AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya. "Empat orang diantaranya telah meninggal dunia," kata dia, Sabtu (10/12).
Polisi yang terinfeksi virus mematikan itu tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke. Kartono mengakui masih banyak daerah lain di Papua yang belum terdeteksi. Sebab dari 12 kasus ini baru empat daerah yang dapat diketahui.
Sedangkan penyebab tertularnya 12 anggota Polda Papua dengan virus yang mematikan ini, kata Kartono masih dalam penyelidikan. Sebab virus ini dapat tertular lewat hubungan gonta-ganti pasangan bahkan jarum suntik yang bergantian. "Saat ini kami memberikan bimbingan dan pengobatan bagi 12 anggota tersebut," katanya tanpa mau mengungkapkan identitas mereka. **