Dinas Perhubungan Papua mewacanakan untuk
mengembangkan Bandara Sentani Jayapura yang terpadu dan terhubung
(interkoneksi) dengan moda transportasi lainnya seperti Kereta Api dan Terminal
Bus.
Hal demikian dikatakan Pelaksana Tugas Kepala
Dinas Perhubungan Papua Djuli Mambaya kepada pers, Selasa (10/5).
Djuli mengatakan rencana ini merupakan buah
pemikiran dari Gubernur Papua Lukas Enembe, sehingga pihaknya telah
mendatangkan tim dari Universitas Hasanuddin Makasar guna melakukan kajian.
“Gubernur sudah menyampaikan ke saya ada pemikiran
mengembangkan Bandara Sentani kedepan dan saya sudah langsung tangkap itu. Sehingga
kita wacanakan kembangkan Bandara Sentani bisa interkoneksi transpotasi dari
Udara bisa disambut Kereta Api, Terminal Bus dan terkoneksi dengan dermaga
tambatan perahu memanfaatkan Danau Sentani,†jelas dia.
Djuli mengatakan ada kemungkinan perubahan
Master Plan Bandara Sentani yang sebelumnya telah dibuat. “Karena studi yang lalu
itu kan kemungkinan tidak berpikir ada moda transportasi kereta api, bus dan
dermaga di Danau Sentani . Intinya pasti ada revisi Master Plan Bandara Sentani
dan fasilitasnya,†ujar dia.
Disinggung soal ganti rugi, ia menyatakan hal
itu telah ditangani oleh pihak Kementerian Perhubungan. Terkecuali bila
pengembangan bandara diarahkan ke Perkampungan Komba. “Kalau pengembangan
bandara nanti mengarah ke Kampung Komba kita tentu berhadapan dengan ganti rugi
hak ulayatâ€.
“Tapi nanti jika pengembangan mengarah ke
bangunan lama dengan merenovasi total bangunan bandara yang ada, maka saya
yakin tak ada gesekan dengan masyarakat. Karena sudah ada penyelesaian dengan
pihak kementerian,†tutur dia.
Pada kesempatan itu, Djuli menyambut kebijakan
Gubernur Papua Lukas Enembe untuk mengaktifkan kembali rute penerbangan
internasional dari Bandara Biak Numfor guna meningkatkan perekonomian daerah.
“Kita sambut baik rencana ini dan akan mendukung penuh
kebijakan pimpinan. Sehingga untuk pembukaan jalurnya kita akan segera
berkoordinasi supaya bisa segera direalisasi,†imbuhnya.