Jayapura-Sekda Provinsi Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Papua, Tedjo Soeprapto beserta aparat instansi teknis Pemerintahan Provinsi Papua, Sabtu (12/02) siang, menyerahkan bantuan bahan makanan (bama) kepada masyarakat di Desa Bengguin Progo, Distrik Kemtuk.
Bantuan yang diberikan diantaranya berupa, beras 20 karung, susu 20 karton, supermi 20 karton, dan pakaian layak pakai sebanyak 2 koli yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua, beserta 50 paket bama yang merupakan bantuan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Penyerahan bama dilakukan di Gereja GKI yang termasuk gedung serba guna serta tempat pertemuan bagi masyarakat. Sekda juga pada kesempatan tersebut, secara pribadi memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp. 10 juta, untuk pembiayaan pemberdayaan ekonomi rakyat di kampung itu.
Dalam sambutannya Andi Baso Bassaleng mengatakan bahwa selain untuk memberikan bantuan, kedatangannya juga merupakan spontanitas atas permintaan mantan Sekda Papua beberapa waktu lalu, Nurjaman Progo yang menitipkan pesan kepadanya untuk memantau dan memberikan perhatian yang besar bagi perkembangan desa ini. Tujuan lainnya, yaitu atas dasar perintah dari Gubernur Papua yang mengkehendaki agar pembangunan di tahun 2006, diprioritaskan kepada masyarakat, khususnya di daerah distrik maupun perkampungan.
?Prioritas pembangunan tahun 2006, kita harapkan akan dilakukan di perkampungan atau distrik, sehingga pembagunan dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat,? akuinya.
Andi Baso juga menambahkan bahwa kebutuhan mandasar yang diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang diaspirasikan dan belum mendukung perkampungan tersebut sampai dengan saat ini, akan disampaikan kepada pihak yang lebih berkompeten untuk diberikan perhatian. Selaku penyelenggara pemerintahan di tingkat provinsi, lanjut Andi Baso, dirinya akan berupaya untuk membangun Desa Bengguin Progo dan nantinya akan pula diteruskan perjuangan ini hingga kepada para Sekda-Sekda Papua yang akan menjabat kedepan.
?Aspirasi yang ada akan saya teruskan kepada Bupati sebagai pihak yang lebih berwenang dan berkompeten. Saya akan berjuang untuk membangun daerah ini, dan upaya maupun niat ini akan saya teruskan kepad Sekda-Sekda pengganti saya nantinya. Sehingga kedepan desa ini akan benar-benar dibangun oleh para Sekda sesuai dengan permintaan mantan Sekda sebelumnya Nurjaman Progo yang adalah pembangun Desa Bengguin Progo beberapa tahun silam,? tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa, Markus Waimeni mengatakan bahwa banyak kendala yang dialami masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari di Desa Bengguin Progo.
Menurutnya, usaha selama 8 tahun untuk mengusulkan dilakukannya pembangunan jalan, jembatan dan sarana air bersih kepada pihak Pemerintah Kabupaten Jayapura, guna terciptanya penghidupan yang layak dikampung ini, belum dapat tercapaikan.
Dalam penyampaian aspirasi yang disampaikan oleh Kepala Desa, dikatakan bahwa masyarakat meminta agar ditahun 2006 ini, Bengguin Progo menjadi desa yang devinitif. Sehingga akan ada anggaran untuk pembangunan sarana infrastruktur jalan dan jembatan untuk memajukan ekonomi masyarakat. Kemudian sarana pendidikan berupa bangunan sekolah, sarana air bersih, beserta fasilitas kesehatan seperti Posyandu.
Dari pantauan wartawan lapangan, Desa Bengguin Progo merupakan desa tertinggal dan terpencil yang didomisili oleh 44 kk dengan 44 jumlah rumah tinggal. Desa yang berdiri sekitar tahun 90-an tersebut, sebelumnya pernah mendapat bantuan dan perhatian dari mantan Sekda Papua beebrapa waktu lalu, Nurjaman Progo, sehingga namanya diabadikan sebagai tanda penghargaan.
Desa Bengguin Progo pernah mendapatkan bantuan pembangunan 9 unit rumah oleh Pemerintah Kabupaten, pada tanhun 1999, dan pembangunan 25 unit rumah tinggal beserta satu balai desa oleh Pemerintah Provinsi Papua pada tahun 2000, yang kemudian disusul masuknya fasilitas penerangan listrik pada tahun 2004.
Kendala mendasar yang dihadapi masyarakat Bengguin Progo adalah tidak mendukungnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan, tidak adanya sarana pendidikan sehingga anak-anak harus rela berjalan kaki hingga ke kampung Skori, tidak adanya sarana kesehatan Posyandu sehingga tingkat kesehatan masyarakat memprihatinkan, tidak adanya sarana penyediaan air bersih yang memadai serta berbagai kendala teknis lainnya yang menyebabkan daerah ini sangat miskin.
Walaupun desa ini hanya berjumlah 44 kk, namun Pemerintah Kabupaten Jayapura harus benar-benar memperhitungkan dan memperhatikan nasib rakyat Bengguin Progo. Karena keterbatasan yang dimiliki mereka tentunya akan mempersulit peningkatan ekonomi rakyat, maupun kualitas SDM di kampung tersebut.
Rakyat Bengguin Progo sangat berharap ada bantuan Pemkab setempat yang menganggarkan pembangunan di kampung tersebut melalui dana Otsus. Mereka juga berharap agar Bupati selaku Kepala Daerah di Kabupaten Jayapura memberikan perhatian dan melakukan kunjungan resmi untuk melihat lebih dekat bagaimana situasi dan kondisi yang dihadapi rakyat Progo selama beberapa tahun silam dengan berbagai keterbatasan.**