Jayapura-PENJABAT Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si menegaskan bahwa dirinya akan meminta pihak Bawasda Papua untuk melakukan audit manajemen pengelolaan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2005 RSUD Dok II, apabila belum dilakukan audit. Hal demikian, adalah sebagai upaya untuk meningkatkan serta memaksimalkan pelayanan kesehatan dari pihak rumah sakit kepada masyarakat.
?Saya memang belum tahu kalau manajemen RSUD Dok II sudah diaudit tahun 2005 lalu. Namun apabila belum, saya meminta agar manajemennya segera diaudit. Kalau sudah nanti hasil auditnya akan saya pelajari, tapi tetap akan ada suatu penilain-penilaian terhadap kinerja dari para pengelola RSUD ini,?demikian ungkapnya saat diwawancarai wartawan usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Bupati/Walikota se-Papua, pekan kemarin.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan pelayanannya, baik dari aspek sarana penunjang medis maupun tingkat perawatan kepada masyarakat. Disamping itu, dari segi pendanaan pemerintah juga memberikan perhatian yang besar terhadap RSUD ini, agar para tenaga-tenaga yang ada akan bekerja secara profesional dalam melayani masyarakat di bidang kesehatan.
? Kalau ada kesan dari Kepala Daerah bahwa pelayanan di RSUD Dok II, belum optimal saya akan melakukan pengecekan langsung agar kualitas pelayanan RSUD ini ditingkatkan sejalan dengan kemauan Pemprov dan Pemkab untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh Papua. Jadi sebenarnya jangan sampai terjadi keluhan-keluhan dari berbagai pihak. Karena dukungan yang diberikan pemerintah cukup besar untuk mengelola pelayanan rumah sakit,? tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Situmorang juga berpesan agar seluruh pengelola RSUD dari mulai manajemen, dokter, perawat, tenaga staf yang ada, untuk lebih bersungguh-sungguh meningkatkan kinerjannya dalam wujud pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
?Saya berharap agar pengelola rumah sakit mulai dari manajemen sampai kepada perawat yang ada untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Saya berjanji akan melakukan Pengecekan intensif secara langsung maupun tidak langsung. Karena kepuasan pelangggan menjadi ukuran untuk keberhasilan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,? katanya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, Puluhan perawat RSUD DOK II Jayapura, kembali melakukan aksi mogok kerja dan menggelar demo menuntut insentif mereka selama 11 bulan segera dibayar serta tunjangan hari raya (THR). Mereka juga mendesak Direktur RSUD II dr Paulina Watofa untuk turun dari jabatannya karena dinilai tidak bijaksana mengemban tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan.
Desakan itu, sebenarnya telah direspon Wakil Gubernur Papua saat itu, Drh Constant Karma dengan meminta dilakukan audit. Sayangnya, Instansi terkait seperti Bawasda dan sebagainya tidak merespon permintaan Wagub tersebut.**