Jayapura-Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Papua, Drs. Frans R. Kristantus menargetkan, Pandapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua pada tahun 2006 adalah sebesar Rp. 150.683.000.000.
Sedangkan PAD yang menjadi andalan bagi Provinsi Papua sampai dengan saat ini masih kepada pendapatan hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Pembangunan Pengolahan Air Bawah Tanah (P3ABT).
Demikian dikemukakanya saat diwawancarai wartawan, Selasa (14/02) kemarin, di ruang kerjanya.
Secara terperinci dijelaskan, untuk penerimaan PKB ditargetkan sebesar Rp. 34 miliar, BNKB sebesar Rp. 45 miliar, PBBKB sebesar Rp. 5 miliar, P3ABT sebesar Rp. 6 miliar,
retrebusi daerah sebesar Rp.11.458.000.000,
bagian laba Badan Usaha Milik daerah (BUMD) sebesar Rp. 12.075.000.000
serta lain-lain pendapatan sebesar Rp. 17.150.000.000.
Sedangkan untuk dana perimbangan yang diterima dari Pemerintah Pusat adalah sebesar Rp. 179.415.000.000, yang terdiri dari bagi hasil pajak sebesar Rp. 85.700.000.000 dan bagi hasil bukan pajak sebesar Rp.93.175.000.000.
Menurut Frans, jumlah total secara keseluruhan untuk program kegiatan yang sementara diajukan untuk pembahasannya di DPR Papua, untuk Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Otonomi Khusus (Otsus) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2006, adalah sebesar Rp. 4.054.931.621.000, yang terbagi atas DAU sebesar Rp. 810.237.000.000 dana Otonomi Khusus (Otsus) sebesar Rp. 2.917.284.000.000, serta
lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 1.312.621.000.
Kemudian dari jumlah angka secara keseluruhan yang diajukan, ada hak-hak daerah yang harus kembalikan ke kabupaten/kota se-Papua, yaitu sebesar Rp. 44.574.065.000, berupa PKB, BBMKB, BBKB, dan P3BT. Sehingga
yang akan dikelola nantinya oleh Dispenda Provinsi Papua menjadi Rp. 4.010.357.556.000.
Ditambahkan, pihaknya optims secara keseluruhan, target PAD yang telah ditetapkan akan dapat tercapai secara keseluruhan. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terdapat over target pada sejumlah PAD yang menjadi andalan Provinsi Papua, yaitu PKB, BNKB, PBBKB, serta P3ABT dan retrebusi daerah.