JayapuraPenjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si menegaskan ditemukannya kasus penderita gizi buruk di Kampung Mariarotu, Distrik Kosiwo, Serui perlu mendapat penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Hal demikian, sebagai upaya penanganan dan peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan gizi kepada masyarakat, sesuai dengan program kerja kegiatan Pemerintah Provinsi Papua ditahun 2006.
"Pemkab setempat harus serius tangani masalah penemuan penderita gizi buruk di sana dengan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan gizi bagi masyarakat," kata Situmorang kepada wartawan di Kantor Gubernur pekan lalu.
Menurutnya, ditemukannya penderita gizi buruk di Kabupaten Serui, harus ditangani serius oleh Pemkab setempat. Karena tidak setiap masalah yang dihadapi Pemkab, harus langsung ditangani olehg Pemerintah Provinsi Papua. Namun, pihaknya yakin bahwa Bupati Kabupaten Serui telah mengambil langkah-langkah maupun tindakan sebagai upaya penanganannya.
"Nah kalau kabupaten ada masalah dan tidak bisa mengatasi, baru provinsi ambil tindakan. Tapi sejauh ini Bupati sudah mengambil langkah-langkah untuk penanganannya," tuturnya.
Dikemukakan Situmorang, sesuai dengan komitmen antara Gubernur dengan para Bupati se-Papua dan yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu, secara bersama-sama telah sepakat untuk meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan, ekonomi rakyat, serta kesehatan dan gizi kepada masyarakat di tahun 2006 ini ditingkat kampung.
Sedangkan khusus untuk penanganan kesehatan di Papua tahun ini, lanjutnya, pemerintah akan mengangkat sebanyak mungkin para dokter-dokter yang akan melakukan deteksi dini dan pelayanan kesehatan masyarakat di kampung-kampung.
"Para Bupati Walikota sudah kita kumpulkan untuk memberikan perhatian yang khusus terhadap penanganan masalah-masalah ekonomi kerakyatan, kesehatan juga masalah pendidikan di tingkat kampung. Kita juga secara sistematis akan mengatasi berbagai masalah kesehatan, gizi dan ekonomi kerakyatan. Karena ini akan menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan Otsus dari dana Otsus tahun 2006.
Termasuk masalah kesehatan, kita akan mengangkat sebanyak mungkin dokter-dokter yang akan melayani kesehatan masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Mungkin lebih kurang antara 50 sampai 100 orang dokter. Yang jelas ini akan ditindaklanjuti dan akan ada perubahan-perubahan yang fundamental dalam penggunaan dana Otsus bagi rakyat langsung. Kemudian juga akan ada yang dirasakan rakyat yaitu untuk perubahan-perubahan yang mendasar untuk 2006 ini dan itu sudah menjadi komitmen kita dengan para Bupati se-Papua. Mereka sudah menandatangi suatu kesepakatan untuk itu," aku Situmorang Yakin.
Ditambahkan, walaupun dengan ditemukannya penderita gizi buruk di Kabupaten Serui, Pemerintah Provinsi Papua belum dapat memberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB). "Status KLB belum perlu dilakukan. Karena status KLB ada syaratnya dan kriterianya dan kejadian di Serui belum sampai kesitu," akuinya.**