Jayapura-JIKA tidak aral melintang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan kembali mengunjugi masyarakat di Papua setelah pekan ini melakukan panen raya di Kabupaten Merauke. Setelah dilantik sebagai Presiden, SBY sudah 3 kali mengunjungi Papua pertama ke Biak, Nabire dan Jayapura.
Rencana kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Papua pada bulan Juni atau Juli itu, dalam rangka meresmikan jalur lintas batas antara Papua (RI) dan PNG di Skouw Wutung.
Setelah meresmikan jalan tersebut, Presiden selanjutnya akan berkunjung ke Kabupaten Yahukimo untuk melihat secara dekat kondisi masyarakat setempat yang tahun lalu tertimpa masalah pangan. Di Yahukimo, Presiden di jadwalkan akan tidur selam tiga di daerah pedalaman bersama rakyat.
?Setelah meresmikan jalan lintas batas, saya akan ke Yahukimo selama dua sampai tiga hari tidur bersama masyarakat disana,?ungkap Presiden SBY di Merauke.
Rencana nginap di pedalaman itu disambut positif Penjabat Gubernur Dr Sodjuangon Situmorang,M.Si dan Bupati Yahukimo, Ones Pahabol.
Menurut Situmorang, rencana kunjungan Presiden itu membuktikan bahwa pemerintah memberikan perhatian kepada masyarakat di Papua.
? Ini merupakan pertama kali dalam bangsa dan negara ini, bahwa ada Presiden yang dua sampai tiga hari tidur bersama masyarakat di pedalaman,?ungkap Situmorang kepada peserta Lemhanas, kemarin.
Dikatakannya, jika ingin mengetahui kondisi riil masyarakat di Papua maka tidur dan tinggal dengan masyarakat di pedalaman merupakan jawabannya. Dengan tinggal di pedalaman, kita akan tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana dan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
?Karena sebagian besar masyarakat Papua mendiami lereng gunung, tebing bukit yang curam di wilayah Pegunungan Papua,?katanya.
Mengenai keberadaan masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang sulit dijangkau itu, lanjut Situmorang, hal itu lebih pada tata cara masyarakat menjaga kenyamanan mereka.
?Mereka tinggal di daerah yang sulit dijangkau karena untuk menghindari musuh. Tapi perlahan dan bertahap kita akan mengubah pola tinggal tersebut,?ungkap Situmroang.
Program nyata dalam rangka memenuhi kebutuhan papan (rumah) ditempat yang mudah dijangkaui, Pemerintah Provinsi Papua bersama Pemerintah Kabupaten secara bertahap mulai melakukan pembangunan perumahan sehat dan layak huni di daerah dataran rendah.
Diharapkan dengan adanya pembangunan dan perubahan tersebut, masyarakat Papua yang tinggal di tebing dan curam akan pindah ke daerah yang mudah dijangkau.
?Sebagian besar daerah di pegunungan dijangkau dengan pesawat. Kita secara bertahap membangun perumahan di daerah dataran dan mengajak perlahan-lahan masyarakat ini untuk tinggal disini. Memang butuh waktu lama untuk mengubah pola hidup seperti ini tapi tetap berupaya dari waktu ke waktu,?tandas Situmorang menjelaskan.**