Jayapura-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua berencana menggelar Sensus Ekonomi (SE) pada bulan Mei - Juni 2006 mendatang, secara serentak di seluruh Papua. Sebagai upaya persiapan pelaksanaan SE yang digelar setiap 10 tahun sekali, saat ini BPS Papua tengah melatih sebanyak 135 calon Instrukrtur Daerah (INDA), untuk dipersiapkan kembali melatih para petugas pencacah SE disetiap distrik se-Papua.
"Saat ini kami sedang melatih para INDA untuk testing atau pendataan rumah tangga Sensus Ekonomi yang rencananya digelar bulan Mei - Juni 2006 mendatang. Para INDA ini nantinya akan kembali melatih para petugas pencacah di setiap distrik se-Papua," kata Kepala BPS Papua, Ir. Djator Soetanto, MM, saat ditemui wartawan, Jumat (21/4), diruang kerjanya.
Kepada wartawan dikatakan, pelaksanaan pelatihan bagi para INDA dilakukan dienam tempat pelatihan atau 6 Training Centre (TC), yaitu 3 TC berada di Jayapura untuk para INDA dari Kabupaten Keerom, Sarmi, Mimika, Jayapura, Yapen Waropen, Pegunungan Bintang, Biak Numfor, Supiori dan Kota Jayapura.
Kemudian, 1 TC di Kabupaten Wamena untuk pelatihan bagi para INDA dari Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Yahukimo, dan Tolikara. Serta 1 TC yang berlokasi di di Kabupaten Nabire, untuk pelatihan bagi INDA Nabire dan Paniai dan 1 TC yang berlokasi di Kabupaten Merauke untuk pelatihan bagi INDA dari Kabupaten Merauke, Bovendigoel, Asmat dan Mappi. Pelatihan bagi para INDA telah mulai digelar pada tanggal 1 April - 13 April 2006 untuk TC 1 - 3 di Jayapura , Wamena 3 April - 5 April 2006, Nabire 11 April - 13 April 2006 dan Merauke 17 April - 19 April 2006.
Menurut Djarot, pencacahan SE kali ini, akan dilakukan secara sensus lengkap dengan sua modus pendataan, yaitu pendataan yang dilakukan secara langsung atau door to door, pada daerah konsentrasi atau daerah yang padat usahanya. Kemudian secara tidak langsung untuk daerah-daerah yang tidak padat usaha. Selain itu, pelaksanaan pencacahan akan dilakukan pada seluruh sektor usaha, baik untuk sektor perdagangan, industri maupun sector jasa, kecuali sektor pertanian karena sudah dilakukan pendataan sebelumnya, melalui sensus pertanian Tahun 2003 lalu.
Dikemukakan, dari pendataan ini, nantinya diharapkan dapat digambarkan perubahan struktur ekonomi dari keadaan perekonomian sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Sehingga kedepan, akan dapat digambarkan bagaimana sektor usaha yang ada di Papua maupun di seluruh Indonesia, melakukan penyerapan tenaga kerja menurut sektor ekonomi persektoral atau lainnya.
Disamping itu, dari hasil pendataan tersebut juga, akan dilakukan pengolahan secara cepat untuk dilaporkan kepada Presiden SBY pada tanggal 17 Agustus 2006 dalam sebuah pidato kenegaraan. Kemudian kembali dilakukan pengolahan lanjutan secara lengkap dan mendetail, untuk dapat memberikan daftar perusahaan menurut sector dan beberapa struktur ekonomi dari jenis usaha-usaha, yaitu aset, omset, maupun jumlah tenaga kerja dan lain-lainnya yang merupakan pengolahan-pengolahan lanjutan.
Ditambahkannya, selain dilakukan pelatihan bagi para INDA, BPS telah melakukan sosialisasi melalui jalur instansi maupun spanduk dan radio. Untuk itu, "kami juga minta dukungan dari masyarakat, khususnya dunia usaha agar dapat memberikan data yang benar dalam pendataan nantinya karena ini sangat berguna yang bukan saja kepada pemerintah, baik itu secara nasional maupun daerah, tetapi juga bagi dunia usaha itu sendiri. Karena dengan data yang benar maka akan diperoleh gambaran secara nyata posisi-posisi perekonomian yang lalu serta pengembangan-pengembangan yang bisa dilakukan atau disusun baik oleh Pemerintah Pusat dan Pemda," katanya.**