Pemerintah Provinsi Papua membatalkan
kegiatan car free day yang rencananya digelar pada hari Sabtu.
Kendati demikian, pagelaran kuliner khas asli Papua bakal tetap digelar, namun
diundur ke Senin (14/5).
Hal tersebut dipastikan Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Noak Kapisa.
“Kegiatan car free day dibatalkan karena pelaksanaan di hari
Sabtu, diundur ke Senin pekan depan. Sementara kalau (car free day) dilakukan
Senin, dirasa tak pas karena jam kerja.
Sehingga nanti kegiatannya akan fokus pada makanan lokal saja,” terang dia.
Sementara untuk kegiatan kuliner khas Papua, lanjutnya, akan
fokus pada makanan olahan dari sagu maupun umbi-umbian. Dimana 54 organisasi
perangkat daerah (OPD) tingkat provinsi, ditugaskan berkreasi mengolah sagu dan
umbi-umbian menjadi makanan untuk dihidangkan kepada peserta yang hadir.
Tak hanya itu, Pemprov Papua juga mengundang pemilik cafe
yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya, untuk menyajikan kopi hasil
buatannya. “Dengan catatan seluruh kopi yang itu wajib dibuat merupakan produk
asli daerah ini”.
“Sebab Papua sudah terkenal memiliki kopi dengan kualitas
bagus dan kini banyak diburu masyarakat dari luar daerah. Yang pasti kegiatan
sehari ini bernuansa menyajikan makanan dan minuman khas Papua”.
“Sehingga diharapkan para peserta yang nanti terdiri dari
pejabat instansi vertikal, TNI/Polri serta masyarakat, turut memanfaatkan serta
gemar makanan dan minuman produk asli Papua,” ucapnya.
Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri berharap seluruh
pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah provinsi, dapat ikut
berpartisipasi dalam kegiatan kuliner khas Papua tersebut. Sebab ada banyak
keuntungan yang dapat didapatkan dari kegiatan itu.
“Selain kita membudidayakan makanan khas Papua, kita juga
bisa banyak tahu bagaimana mengolah umbi dan sagu yang dihasilkan dari daerah
ini. Sebab selain bergizi, makanan asli Papua ini sebenarnya dapat diolah
menjadi bermacam-macam makanan,” ucap dia.