Seluruh masyarakat di bumi cenderawasih
diajak untuk dapat menjaga situs warisan budaya Papua, yang saat ini dinilai
sudah mulai terancam keberadaannya.
Menurut Penjabat Gubernur Papua Soedarmo, dukungan dari
masyarakat, termasuk pemerintah pusat, akademisi dan dunia usaha, dinilai
sangat penting untuk menjaga warisan budaya diatas tanah ini.
Sebab baik kawasan Taman Nasional Lorentz dan Noken,
sekarang ini dinilai mulai menghadapi berbagai permasalahan, bahkan kini telah
masuk dalam daftar bahaya.
“Baha yang dialami diantaranya pembangunan jalan yang
melintasi kawasan Taman Lorentz, perburuan satwa liar dan kematian hutan
notofagus.”
“Selain itu, ketersediaan bahan noken yang semakin terbatas
dan rendahnya persaingan dengan produk kerajinan lainnya, membuat pembuatannya
semakin sedikit namun mulai ditinggalkan masyarakat,” terang Gubernur dalam
sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Kesra Papua Naftali Yogi, pada rapat
koordinasi pelestarian dan pengelolaan noken sebagai warisan budaya takbenda dunia
dan taman Lorentz Sebagai Warisan Alam Dunia, di Jayapura, Selasa (28/8).
Diakuinya, ketersediaan sumber daya alam di Papua dalam
pengelolaan Taman Nasional Lorentz dan noken masih sangat terbatas.
Oleh karenanya, dia berharap pemerintah pusat, melalui
kementerian pendidikan dan kebudayaan serte kementerian lingkungan hidup maupun
kehutanan, dapat memenuhi keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang
dihadapi.
Sehingga keberadaan dua properti ini kedepan akan memberikan
dampak yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Papua.
Ditambahkan, museum Noken yang dibangun pada 2013 sampai
saat ini belum bisa beroperasi karena status pengelolaannya masih menjadi
kewenangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia harapan pengelolaan museum noken kedepan dapat
dilimpahkan kepada Pemprov Papua untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai
dengan fungsinya.
Sementara rapat koordinasi tersebut dihadiri Asisten Deputi
Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari, Direktur Warisan dan Diplomasi
Budaya Kemendikbud, Nadjamudin Ramly, Kepala Pusat BPIW Kementerian PUPR,
Kuswandono, Kepala BKSDA Papua, Timbul Batubara, mama-mama membuat noken Papua
dan instansi terkait.