Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua memastikan mega proyek pembangunan patung
Yesus Kristus di Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura, bakal terlaksana jika
pembayaran hak ulayat telah tuntas.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas PUPR
Papua Girius One Yoman,di ruang kerjanya, baru-baru
ini.
“Jika masalah hak ulayat diselesaikan
sekarang, maka pembangunan patung bisa dimulai. Karena ini adalah janji bapak
Gubernur Papua. Tapi lagi-lagi terkait biaya pembebasan lahan, tidak lagi
dianggarkan tahun 2019,” terang dia.
Dikatakan ia, pembangunan patung Yesus
setinggi 60 meter itu, akan tetap dibangun sebab menjadi janji kampanye
Gubernur Papua. Hanya saja, saat ini Pemprov Papua memfokuskan anggaran pada
pelaksanaan PON XX 2020.
Dilain pihak, ada saling klaim soal hak ulayat
di Gunung Swaja yang menjadi lokasi pembangunan patung. Untuk itu, pihaknya
berharap masyarakat bisa bersabar menuggu pembangunan patung Yesus.
“Intinya ini hanya masalah teknis di lapangan.
Makanya, saya sudah minta staf teknis yang menangani pembangunan patung ini untuk
segera selesaikan masalah hak ulayat dengan masyarakat adat setempat. Sebab patung
itu bakal menjadi objek wisata rohani bagi wisatawan,” ucap dia.
Sementara ditanya apakah ada perubahan desain
patung, sambungnya, dipastikan masih sesuai dengan kesepakatan dan gambar yang
lama. “Apa yang sudah dibuat pejabat sebelumnya kita hargai dan tetap lanjutkan,”
pungkas dia.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Papua memberi kesempatan bagi sejumlah pengusaha di Bumi
Cenderawasih bakal ikut serta menanamkan modalnya, pada pembangunan Patung
Kristus, yang berlokasi di Puncak Gunung Swajah, Kampung Kayu Batu, Base-G Kota
Jayapura.
Dinas PUPR baru ini juga sudah meminta tim
pematung asal Yogyakarta dan Ancol Jakarta mulai menghitung kekuatan gempa
melalui survei udara. Perhitungan itu, diharapkan bisa meminimalisasi kerusakan
yang bakal muncul saat terjadi gempa.