Jayapura-Pemerintah mengakui, bantuan modal usaha bagi Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) yang selama ini dikucurkan oleh Pemerintah Daerah melalui inetansi terkait, disadari belum membuahkan hasil yang optimal. Hal itu, disebabkan oleh karena belum memadainya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan KUKM.
Penjabat Gubernur Sodjuangon Situmorang kepada wartawan mengatakan, untuk menyiasatinya berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui program sosialisasi pendidikan dan pelatihan koperasi dan PKM serta pemberian bantuan modal usaha kepada para koperasi.
Terkait dengan itu, pemerintah juga berupaya untuk menumbuhkan para wirausaha baru, yang nantinya akan didorong untuk berkembang sesuai dengan sector usahanya. Dengan demikian, juga diharapkan, dapat memacu pertumbuhan perekonomian daerah.
Ditanya wartawan, terkait dengan jaring aspirasi masyarakat melalui dewan, lanjutnya, bahwa Pemerintah Daerah sependapat bahwa bantuan modal usaha untuk penguatan usaha ekonomi produktif perlu dilakukan secara selektif. Sehingga dalam implementasinya kedepan, dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, Pemerintah Daerah kedepan akan melakukan pembinaan dilakukan secara kontinyu, terutama untuk usaha yang berbasis pada komoditas unggulan seperti coklat, kopra, kopi, rumput laut dan teripang.
Disinggung mengenai peranan Pengembangan Usaha Kerja Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Center Bank Papua yang kurang makmsimal, kata Situmorang, terkait dengan UMKM Center, dapat dijelaskan bahwa untuk tahun anggaran ini, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk memperbesar dana pinjaman. Namun, dana itu akan dialokasikan ke Kantor-Kantor Cabang Bank Papua di kabupaten/kota untuk disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. "Selain itu juga tersedia dana pemberdayaan ekonomi di kabupaten/kota yang dialokasikan dari 60 persen bagian kabupaten/kota yang tertuang dalam rencana definitive. Namun demikian untuk maksud itu, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memberikan perhatian di tahun-tahun mendatang," papar Situmorang.**