Hingga hari kedua pascagempa bumi yang mengguncang Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah atau Ahad (27/5), distribusi bantuan belum merata. Salah satu daerah yang belum tersentuh bantuan adalah para korban di Desa Patalan, Kecamatan Jatis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Akibatnya, warga yang sekitar belasan ribu jiwa terancam kelaparan karena mereka harus menahan lapar lebih dari 24 jam. Selain lapar, warga juga menggigil kedinginan karena petang ini hujan turun cukup deras di Desa Patalan.
Ironisnya, Patalan adalah salah satu titik yang tercatat paling parah ditempa gempa dari Pantai Selatan Laut Jawa itu. Lebih dari 300 warga meninggal di daerah yang hanya berjarak enam kilometer dari pusat gempa tersebut. Sejauh ini bantuan baru tiba dari Kecamatan Jatis yang hampir mustahil dapat mengisi perut para pengungsi. Padahal jalur transportasi menuju kawasan ini memungkinkan untuk dilalui kendaraan berat seperti truk. Kawasan ini kurang dari satu jam perjalanan darat dari Yogyakarta.
Sembilan ton bantuan dari Markas Besar TNI, Departemen Pertahanan dan Departemen Kesehatan diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Obat-obatan, selimut dan peralatan rumah sakit lapangan itu diberangkatkan dalam dua kali penerbangan dengan pesawat Hercules TNI Angkatan Darat.
Selain bantuan material, pada saat bersamaan juga diberangkatkan puluhan relawan dan tim medis yang berasal dari beberapa organisasi. Posko bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma juga masih menerima bantuan dari masyarakat yang bersimpati bagi para korban. Bantuan memang sangat dibutuhkan warga korban gempa Yogyakarta, terutama di kawasan Bantul. Mereka kekurangan air bersih, makanan, dan obat-obatan.
Untuk mempercepat arus bantuan kemanusiaan dan evakuasi korban gempa bumi di Yogyakarta, Bandar Udara Adisutjipto akhirnya dibuka kembali, Ahad (28/5). Pembukaan bandara ini hanya dikhususkan untuk pesawat jenis Hercules. Adapun untuk pesawat komersial baru akan dibuka pekan depan dan masih dialihkan ke Bandara Adisumarmo di Solo dan Achmad Yani di Semarang.
Sebelumnya bandara ini ditutup kemarin akibat diguncang gempa 5,9 skala Richter yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya sehingga menyebabkan kerusakan di landasan pacu. Terdapat keretakan di empat titik di landasan pacu itu.
Sementara itu, untuk jalur kereta api dari Yogyakarta menuju kota-kota di Jawa Timur yang sebelumnya juga dinyatakan ditutup telah dibuka kembali. Sebab, PT Kereta Api Indonesia telah memperbaiki seluruh jalur rel Yogyakarta untuk ke wilayah timur. Sedangkan sarana stasiun yang rusak parah akibat gempa ini hanya di Stasiun Prambanan. Menurut perhitungan sementara PT KAI, kerugian akibat bencana alam ini mencapai Rp 1 triliun.
Sementara itu, Depkes saat ini tengah melakukan perekrutan paramedis yang akan diberangkatkan guna membantu penanganan korban gempa. Bagi Anda yang berminat menjadi relawan kesehatan sebagai paramedis bisa menghubungi nomor telepon 021-5265043 atau faksimili 021-5271111.
sumber : http://helpjogja.net