Pemerintah Provinsi Papua pada tahun ini
kembali mengagendakan pelaksanaan festival kopi bumi cenderawasih, sebagaimana
yang pernah digelar pada 2018 lalu. Dalam festival itu, kopi asal Tiom,
Kabupaten Lanny Jaya menjadi produk dengan rekor lelang termahal.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Jhon Nahumury mengatakan bakal berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia, guna
melaksanakan iven serupa pada 2018 lalu. Sebab hasil kegiatan festival telah
membawa dampak yang signifikan pada peningkatan pendapatan petani serta semua
pelaku usaha kopi yang ada di Papua.
“Dan yang utama kita ingin agar festival Kopi Papua ini
kedepan tak hanya didatangi oleh pecinta kopi saja. Tetapi bisa memberikan daya
tarik wisata bagi masyarakat dari luar daerah.”
“Sebab ada gagasan juga dari kantor Perwakilan (KPw) Bank
Indonesia Papua sebagai inisiator penyelenggara Festival Kopi Papua, supaya
kegiatan seperti ini kedepan dibuat skalanya lebih diperbesar. Sehingga ini
menjadi momentum kita untuk menarik wisatawan dari luar,” terang ia di
Jayapura, kemarin.
Masih dikatakan, yang tidak kalah penting dari kegiatan itu adalah
waktu pelaksanaannya yang sedang diupayakan untuk bisa digandengkan dengan
festival pariwisata maupun budaya yang ada di Papua.
Sehingga diharapkan dari pelaksanaan festival kali ini, mampu
menarik pendapatan bagi daerah untuk selanjutnya dipergunakan membangun
provinsi ini.
Sebelumnya pada 2018 lalu, Pemprov Papua menggelar festival
kopi yang pertama dan resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Soedarmo, di Halaman
Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Kota Jayapura, Jumat 3 Agustus 2018.
Usai membuka festival yang diikuti pelaku usaha cafe serta
petani kopi tersebut, Penjabat Gubernur berjanji akan segera mempromosikan
salah satu komoditi andalan bumi cenderawasih itu.
Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano pada kesempatan itu menyambut
baik kegiatan tersebut. Sebab diyakini, komoditi kopi kedepan akan mampu
meningkatkan daya saing daerah, perekonomian dan serta kesejahteraan petani
kopi Papua.
“Memang di Kota Jayapura kita tidak tanam kopi. Tapi kita
penikmat kopi terbesar di Papua. Untuk itu, saya harap dari festival ini bukan
saja kopi Papua menjadi terkenal di daerah sendiri, tapi di Jakarta bahkan di
luar negeri,” harap dia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Joko
Supratikto optimis kopi bumi cenderawasih dapat menjadi salah satu komoditi
andalan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat khususya.