Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Papua dan sejumlah kabupaten, yang
telah berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), selama beberapa
tahun berturut-turut.
Kendati demikian, BPK berharap Pemprov Papua dapat mendorong
pemerintah kabupaten untuk menurunkan angka kemiskinan yang kini mencapai angka
27,6 persen pada 2017 lalu.
“Sebab seorang kepala daerah yang baru dilantik sejatinya
hal pertama yang harus diperhatikan adalah menurunkan angka kemiskinan di
daerahnya.”
“Misalnya sewaktu dilantik angka kemiskinan 1.000, trus lima
tahun menjabat justru naik 2.000. Itu berarti dia (kepala daerah) gagal. Walau
mungkin di mata politik, dia bisa kembali terpilih jadi bupati atau walikota,”
tegasnya Anggota VI BPK RI, Harry Ashar Asiz di Jayapura, pekan lalu.
Menurutnya, kepala daerah, para pimpinan DPRD serta segenap
jajaran instansi pemerintah, agar dalam mengelola keuangan daerah tak hanya
mengejar opini WTP. Tetapi benar-benar mengelola keuangan daerah yang ada untuk
sebesar-besarnya mensejahterakan rakyat.
Sebab tolak ukur pengelolaan keuangan bebas dari salah saji
material adalah WTP, Namun hal itu meski penting, namun belum cukup.
“Karena walaupun ukurannya mampu menunjukkan apakah
pengelolaan keuangan suatu entitas telah bebas dari salah saji maaterial, namun
apakah kinerja mereka sudah benar-benar dikelola untuk mensejahterakan rakyat?"
katanya.
Dia katakan, pengelolaan keuangan tidak hanya bermuara pada
bebas dari salah saji material, tetapi juga harus bisa mensejahterakan rakyat,
dimana indikatornya, yakni kemiskinan dan pengangguran berkurang, gini ratio
tidak melebar dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal capaian pada kesempatan
itu, berharap bupati dan walikota dapat melaksanakan dengan maksimal arahan
BPK. Seban jangan sampai sibuk membangun namun IPM-nya tak naik, bahkan kemiskinan
cenderung meningkat.
“Sebab provinsi papua itu wakil pemerintah pusat, dimana
kami tidak mengelola wilayah dan rakyat. Bupati dan walikota lah yang punya
tugas itu, makanya kita ajak ayo, pakai kesempatan yang ada ini untuk
memperbaiki kemiskinan, IPM dan hal terkait lainnya,” pungkas ia.