Jayapura-Penjabat Gubernur Sodjuangon Situmorang mengatakan, pasar perbatasan yang sebelumnya diberitakan mengganggu pendaratan helicopter yang akan ditumpangi oleh Presiden Susilo Bambang Yhudoyono, saat akan meresmikan jalur lintas batas RI-PNG pada tanggal 26 Juli 2006 mendatang, di perbatasan Wutung, rencananya akan digeser sejauh 500 meter untuk keamanan pada saat pendaratan 3 heli super puma yang juga akan mengangkut para Menteri. Gubernur dalam kunjungannya di perbatasan Wutung, usai meninjau persiapan peresmian jalur lintas batas RI-PNG, Kamis (29/6) kemarin, telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua, untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jayapura, agar pemindahan lokasi pasar? tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Sehingga tidak mengganggu aktivitas jual beli yang sementara berjalan disana. Untuk pasar ini, nah memang kemarin itu kita sudah uji coba pendaratan helicopter puma, pada dasarnya tidak menggangu keberadaan dari pasar perbatasan itu. Tapi itu baru satu heli, nanti kalau 2-3 heli ya tentu kita antisipasi supaya jangan sampai keberadaan pasar itu mengganggu pendaratan heli. Oleh karena itu, saya sudah memerintahkan Dinas PU untuk berkoordinasi kemudian apabila harus ada pemindahan maka, digeser sejauh 500 meter. Jangan terlalu jauh, sehingga tidak mengganggu kegiatan mereka,? ujarnya. Menurut Situmorang, Walikota Jayapura yang mewilayahi daerah Wutung, hingga saat ini, sedang melakukan perundingan terhadap para pedangan setempat agar mau bersedia dipindahkan ketempat yang aman, tanpa merugikan aktivitas perdagangan mereka. Akan tetapi, Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Daerah juga masih memerlukan satu space atau ruang, sehingga bukan tidak mungkin pada lokasi itu dilakukan pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan pos lintas batas ini. ?Tapi, kita tetap harapkan pemindahannya tidak terlalu jauh dari lokasi yang sekarang, sehingga masyarakat pembeli dari sebelah masih bisa jalan kaki ke pasar itu, supaya magnet dari pos ini terhadap keuntungan mereka untuk berdagang masih bisa dirasakan,? ujarnya.**