Jayapura-Pemda Provinsi Papua akan mencari solusi terbaik, soal adanya temuan di tiga Kantor Cabang Irian Bhakti Papua, yakni Kantor Cabang Wamena, Kantor Cabang Jayapura dan Kantor Cabang Nabire, yang terindikasi mark up, melalui hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) tahun 2003 dan tahun 2004.
Selain mencari solusi, Pemprov Papua dalam waktu dekat
akan melakukan perbaikan penyaluran beras PNS didaerah
pedalaman, agar tidak terjadi mark up dan keterlambatan
penyaluran beras.
Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Drs. Andi Baso
Bassaleng, mengatakan hal itu kepada wartawan, Senin
(10/7) kemarin, di Kantor Gubernur Dok II, Jayapura.
Menurutnya, dengan adanya temuan itu, Pemprov tetap
berupaya mencarikan jalan keluar terbaik sebagai
penyelesaiannya, mengingat status perusahaan penyalur
beras itu ada Perusahaan Daerah (PD) atau Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD).
Disamping itu, walaupun ditemukannya indikasi mark up di
ketiga kantor cabang itu, Sekda, tetap berharap agar
proses penyaluran beras PNS di daerah pedalaman tidak
mengalami masalah ataupun terhambat.
Ketika ditanya wartawan, apakah Pemprov akan melakukan
reshuflle kepada ketiga kantor cabang yang terindikasi
mark up, kata Sekda, ?keputusan itu merupakan kewenangan
Gubernur Papua, namun kita tetap mencarikan jalan keluar,?
ujarnya.
Ia juga mengatakan kemungkinan reshuffle terhadap ketiga
pimpinan kantor cabang tersebut akan dilakukan pemutasian
guna memperbaiki kinerja penyaluran beras PNS di daerah
pedalaman, kedepan. ?Jadi, nanti kita lihat, karena kalau
sampai ada temuan semacam itu, ya kita lakukan mutasi tiga
kantor cabang tersebut,? akunya.**