Pemerintah Kota Jayapura memastikan segera menertibkan pembakaran kawasan hutan perbukitan Apo, Kelurahan Bhayangkara, Kota Jayapura, oleh pihak tertentu yang meresahkan masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Ketty Keilola mengaku kecewa dengan pembakaran hutan tersebut. Padahal keberadaan hutan sangat berguna untuk melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam banjir maupun longsor.
“Padahal, sebelumnya kami sudah secara rutin menggelar sosialisiasi kepada masyarakat di kawasan perbukitan. Namun untuk kedepan kami akan pasang papan larangan (pembakaran dan pengrusakan hutan) di kawasan perbukitan di Kota Jayapura”.
“Memang sudah kami petakan lahan mana saja dibakar. Kami pun segera menginstrusikan pihak Satpol PP setempat guna melakukan tindakan penertiban di kawasan perbukitan tersebut,” terang ia di Jayapura, Selasa (28/1/2020).
Ketty pada kesempatan itu berharap tak ada lagi warga yang membakar lahan untuk membuat kebun. Pihaknya pun meminta peran aktif masyarakat setempat, khususnya RT/RW di wilayah masing-masing untuk melarang aktivitas pembakaran hutan tersebut.
Sebelumnya, aktivitas pembakaran lahan di perbukitan APO, Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara dikeluhkan oleh warga setempat. Selain mengakibatkan polusi udara, aktifitas itu dikhawatirkan memicu bencana longsor maupun banjir.
Salah seorang warga Apo, Alexander Qadri mengaku resah karena aktivitas tersebut sudah terjadi berulang kali. Apalagi abu sisa pembakaran itu berjatuhan di pemukiman warga.
“Kami di kawasan RT 7 RW 04 Kelurahan Bhayangkara sangat resah dengan hal ini. tapi abu dari pembakaran itu lari ke pemukiman kami dan sangat menggangu,” ujarnya
“Kami mohon Dinas Kehutanan atau Kepolisian dan lainnya segera turun tangan mengatasi hal ini. Sekarang ini bukit di kawasan RSUD Jayapura sudah gundul, nanti kalau ini dibiarkan bisa-bisa bukit yang ada di sekitar pemukiman kami juga gundul,” tuturnya.
Masalah ini juga telah dilaporkan kepada pihak RT setempat, namun belum ada tindakan karena sulitnya akses ke lokasi pembakaran.
“Makanya kita harap Polres atau Dishut yang punya personil dan peralatan memadai bisa menertibkan aksi pembakaran lahan itu,” harapnya.