Hasil ujian Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan paket B di 29 kabupaten dan kota, Papua tahun ajaran 2019/2020, secara serentak resmi diumumkan, Jumat (5/6/2020).
Tingkat kelulusan siswa SMP mencapai 98,12 persen atau 38.415 dari 39.153 peserta yang mengikuti ujian.
Angka itu menurut Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Chistian Sohilait meningkat signifikan dibanding tahun ajaran sebelumnya, yang hanya mencapai 96,39 atau 37.754 dari 39.166 peserta.
Sama halnya untuk paket B, lanjut dia, pada tahun ajaran 2019/2020, tingkat kelulusan mencapai 92,06 persen atau 2.842 dari 3.087 peserta. Angka ini cukup mencolok dimana pada tahun ajaran sebelumnya, tingkat kelulusan paket B hanya 62,81 persen atau 1.750 dari 2.786 peserta.
“Secara persentase kelulusan siswa SMP dan paket B tahun ajaran 2019/2020 cukup baik. Namun kita tidak berhenti sampai disitu, tetapi akan mencari tahu mengapa masih ada siswa yang tidak lulus”.
“Memang ada laporan sejumlah siswa tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar selama 6 bulan. Lalu ada yang meninggal, tapi tentu kita akan telusuri. Apakah juga yang tidak lulus karena pengaruh Covid-19, kontak senjata hingga menyebabkan masyarakat mengungsi nanti akan kita lihat,” ucap ia, Jumat.
Sohilait juga mendorong agar seluruh siswa SMP yang baru saja lulus, dapat diakomodir dalam penerimaan SMA tahun ini.
Dirinya mewanti-wanti seluruh lembaga pendidikan tingkat SMA agar tak mempersulit para siswa dengan pungutan-pungutan saat pendaftaran.
“Sebab harapan saya di masa pandemi Covid-19 ini, semua lulusan SMP tidak boleh nganggur”.
“Lulusan SMP ini wajib melanjutkan sekolah dan kalaupun ada pindahan dari luar Papua, meski persentasenya sangat kecil, kita tetap berharap mereka bisa diterima pada jenjang berikutnya,” tegas ia.