Progres pengerjaan Istora Papua Bangkit, di Kampung Harapan Kabupaten Jayapura, kini telah mencapai 90,07 persen.
Berdiri diatas lahan seluas 33.016 m² tersebut, bangunan senilai Rp250 miliar itu memiliki kapasitas 3.674 kursi tribun sementara untuk acara konser mampu menampung 8.000 penonton.
Staf Tehnik PT PP Faris Haqul Anwar yang mengerjakan proyek Istora Papua Bangkit menyampaikan, bila rampung, salah satu venue PON XX tersebut bakal memecahkan rekor muri. Sebab dibangun dengan bentang 80 meter lari berstruktur baja.
“Sudah kami konfirmasikan ke Muri, memang belum ada (gedung mana pun di Indonesia) yang daftarkan (bentangan 80 meter lari struktur baja)”.
“Sehingga bangunan Istora Papua ini pasti bisa memecahkan rekor muri. Sebab belum ada bangunan semegah ini dengan bentangan struktur baja seperti itu,” kata ia di Jayapura, Minggu (14/6/2020).
Tak sampai disitu, keunggulan lain Istora Papua Bangkit yang dipastikan rampung September 2020 tersebut, memiliki luas bangunan 7.740 m² atau jauh lebih besar dibanding Istora Gelora Bung Karno dengan hanya 3.600 m².
Sementara dengan luas arena FOP 60 x 60 m, Istora Papua dapat mempertandingkan cabang olahraga seperti senam, badminton, bela diri, voli dan basket. “Bahkan untuk kegiatan publik lainnya yakni acara keagamaan maupu konser”.
“Sehingga nanti pasca PON, Istora ini bisa digunakan untuk bentuk kegiatan lainnya yang bisa mendatangkan income bagi pemda,” ucap dia.
Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua Alexander Kapisa berharap masyarakat bumi cenderawasih tetap optimis dengan pelaksanaan PON XX, meski saat ini terhambat dikarenakan pandemi Covid-19.
Ia pastikan seluruh proses persiapan PON, baik venue maupun hal terkait lainnya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan nanti pada September mendatang, sebagian besar venue sudah akan rampung.
“Salah satunya Istora Papua Bangkit ini rampung pada September mendatang. Juga untuk Arena Aquatic di sebelahnya. Sementara untuk Stadion Papua Bangkit sudah rampung”.
“Jadi, jangan ada kekhawatiran sebab PON tetap akan berjalan di Papua,” pungkasnya.