Proses pengerjaan venue hoki (indoor dan outdor) serta arena kriket yang berlokasi di Kampung Doyo Baru, DistrikWaibu, Sentani, Kabupaten Jayapura, kini sudah memasuki tahap akhir.
Manajemen PT. Nindya Karya sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut memastikan progres pekerjaan kini sudah mencapai 99,42 persen, yang diklaim lebih cepat dari target awal.
“Proses pengerjaan venue hoki dan kriket tinggal finishing saja. Dan saya kira masyarakat Papua boleh berbangga karena venue hoki dan kriket ini berstandar internasional serta memiliki banyak keunggulan,” terang Projek Manager PT. Nindya Karya Eko Prasetyo, Minggu.
Tak sampai disitu, Eko memastikan di setiap gedung hoki maupun kriket, disediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Bahkan mereka dapat menggunakan lift hingga ke area VIP.
“Bahkan ada pula lampu 1000 lux di setiap venue dan ini tak banyak di Indonesia. Hanya untuk arena kriket kita menggunakan rumput gajah minim. Sebab mempertimbangan pemeliharaan biaya yang tidak terlalu besar,” akunya.
Sementara itu, pembangunan venue hockey dan kriket menggunakan lahan sebesar 133 ribu lebih meter persegi atau 12 hektar. Dimana seluruh arena bakal memiliki sertifikasi standar Internasional dari induk organisasi cabang olahraga hoki dan kriket.
Venue hoki indoor berkapasitas 1.900 kursi. Sedangkan hoki outdoor 1.250 kursi. Arena kriket berkapasitas 2.585 kursi. Biaya pembangunan venue tersebut menelan senilai Rp277 miliar dari anggaran APBN 2018-2019.
Ketua Harian Pengprov Kriket Papua, Idris Salama, mengapresiasi pihak kontraktor yang berusaha keras menuntaskan pengerjaan sejumlah venue itu.
Dengan begitu, kehadiran venue hoki dan kriket kini telah menjadi salah satu ikon kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura, tetapi juga seluruh Papua.
“Namun yang terpenting pula adalah bisa mendorong para atlet Papua untuk bisa meraih prestasi dan menyumbangkan medali pada saat PON XX nanti,” pungkasnya.