Pemerintah Provinsi Papua telah memulangkan 27 mahasiwa asal Papua yang menempuh pendidikan di China pada Januari 2020 lalu. Selama 5 bulan berada di Jayapura, puluhan mahasiswa yang kuliah di berbagai universitas negeri Tirai Bambu itu tetap menjalani perkuliahan dan ujian via online.
“Pemerintah memulangkan kami ke Papua karena pandemic Corona. Walaupun kami di Papua selama 5 bulan lebih,kami tetap kuliah dan ujian menggunakan media aplikasi online yang ditetapkan masing-masing kampus,”ungkap Bertha Logowan, mahasiswi kedokteran Jiangxi University of Traditional Chinese Medicine, saat pertemuan dengan Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua di Balai Pendikan dan Latihan (Diklat), Kotaraja.
Pada pertemuan tersebut, para mahasiswa juga melaporkan perkembangan studi termasuk dokumen-dokumen mereka seperti visa dan lainnya perlu diperbaharui sebelum kembali ke China.
“Kami semua mengikuti ujian dan kuliah secara online dengan aplikasi Zoom maupun aplikasi di China seperti Superstar dan lainnya. Kami juga laporkan bahwa ada teman-teman yang punya visa yang perlu diperbaharui dan diurus ke KJRI,”tambah Billy G.D mahasiswa Shanxi Medical University (SXMU).
Mewakili mahasiswa studi China, Bertha dan Billy menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua yang telah mendukung perkuliahan mereka. “Kami sampaikan bersyukur dan terima kasih atas dukungan bapak gubernur dan wakil gubernur serta jajaran yang sudah membantu kami,”tambah Bertha Logowan.
Kepala BPSDM Provinsi Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng mengatakan pertemuan dengan mahasiswa Papua studi China ini untuk mengecek perkembangan perkuliahan dan ujian yang sedang mereka tempuh. Dari laporan yang diterimanya, ada sebagian mahasiswa Papua jurusan kedokteran yang saat kembali nanti ke China akan mengikuti koas.
“Dari laporan mahasiswa masing-masing kampus, anak-anak kita ternyata tetap menjalani kuliah dan ujian secara online. Proses belajar mengajar tetap berlangsung dan cukup efektif,”katanya.
Selain memantau perkembangan perkuliahan mahasiswa China, BPSDM Papua juga memulangkan siswa-siswi Papua yang telah lulus Sekolah Menengah Umum (SMU) SMU di Amerika dan Australia untuk dipersiapkan mengikuti kelas internasional gelombang kedua di Papua Language Institute (PLI).
Terkait dokumen visa dan beasiswa, Kepala BPSDM mengatakan seluruh dokumen-dokumen dan persyaratan untuk mahasiswa yang akan kembali ke kampus masing-masing di China difasilitasi langsung BPSDM. Sedangkan beasiswa telah disalurkan ke seluruh mahasiswa di dalam maupun luar negeri termasuk biaya hidupnya.
“Hingga Juni 2020, beasiswa sudah dibayar termasuk biaya hidup mahasiswa. Sedangkan dokumen visa kemudian dokumen persyaratan untuk penerbangan ke luar negeri sesuai protokol WHO, BPSDM memfasilitasi untuk para mahasiswa China maupun yang lainnya,”ujar Rumaropen.
Dia menegaskan bahwa Pemprov Papua siap memfasilitasi para mahasiswa Papua kembali ke China apabila kampus atau pemerintah China membuka pinta masuk ke negara tersebut.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri juga 11 pelajar asli Papua tamatan SMU Amerika dan Australia serta staf BPSDM Papua Bidang Daya Saing dan SDM Papua, Anthoni Mirin,S.Sos, Magdalena Omberep,S.Sos dan Jefri P Rumayomi,SAP,MAP.