Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (Sekum KONI) Papua Kenius Kogoyamengapresiasi progres (kemajuan) pembangunan seluruh venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, yang saat ini rata-rata mencapai diatas 90 persen.
Ia tak ragu memuji seluruh arena pertandingan maupun fasilitas pendukung di seluruh venue yang menurut pengamatannya sudah berstandar internasional.
Menyikapi hal itu, dia pun mendorong seluruh atlet Papua yang saat ini sedang mempersiapkan diri, agar bisa mendulang prestasi tertinggi saat iven empat tahunan itu digelar Oktober 2021 mendatang.
Karena selain menjadi tuan rumah, suntikan moral bermain di venue bertaraf dunia tersebut diharapkan mampu mendongkrak semangat seluruh atlet guna meraih prestasi tertinggi di masing-masing cabang olahraganya.
“Atlet Papua ini akan bertanding pada venue dengan standar yang luar biasa atau bertaraf internasional. Jadi, (atlet) kita harus juara”.
“Jangan kemudian sudah pemerintah membangun venue di Papua dengan biaya yang besar tetapi kemudian tidak ada prestasi. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk seluruh cabang olahraga,” tegas Kenius usai meninjau sejumlah venue PON, di Jayapura, Jumat (19/6/2020).
Senada disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Papua Fredy Sokoy, dimana menurutnya ada banyak keuntungan yang diraih atlet Papua saat menjadi tuan rumah PON. Salah satunya, para atlet tuan rumah bisa lebih dulu melakukan adaptasi dengan venue yang akan mempertandingkan cabang olahraga tersebut.
“Makanya kalau seluruh venue ini sudah rampung Oktober 2020 mendatang, KONI sudah bisa mendorong tes iven bagi seluruh cabor. Ini kan berkaitan dengan promosi degradasi tahap pertama bagi atlet”.
“Dimana kita persiapkan atlet yang tempati posisi madya bisa masuk ke utama jika atlet bersangkutan tidak mampu pertahankan posisinya. Ini semua tentu tujuannya supaya atlet kita nanti yang turun bisa meraih prestasi dan mengharumkan nama Papua,” tegasnya.
Wakil Sekretaris KONI Papua, Daud Ngabalin pun menyampaikan hal senada. Hanya ia lebih menekankan kepada aspek pengunaan venue pasca PON XX 2021.
“Mungkin perlu dipikirkan cara untuk mendorong cabang olahraga baru yang kemudian dimasukan pada Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Supaya ada atlet yang berlatih di venue-venue tersebut usai PON XX 2021”.
“Kita kan nanti punya venue basebal, softball, menembak, hoki, kriket da perlu ada atletnya di PPLP. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan venue yang ada untuk latihan dan tidak rusak pasca PON,” harapnya.