Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mempertimbangkan untuk mengevaluasi program “belajar dari rumah”, guna melihat sejauh mana perkembangan dan dampak bagi murid selama dijalankan, di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin (27/7/2020).
“Sebab ada juga wilayah di Papua yang ternyata sulit menggunakan internet. Sehingga agar tidak ketinggalan ada yang menggunakan sarana radio Pro Dua RRI dan komunitas RAPI. Sehingga memang perlu ada evaluasi,” terang dia.
Mantan Sekda Lanny Jaya ini, mengapresiasi kreatifitas dari guru dan murid yang kini mulai menerapkan sistem tatap muka bergantian bagi siswa di sekolah sebagai alternatif pengganti internet.
Sistem ini pun dipakai agar anak murid yang kesulitan menggunakan internet, tidak ketinggalan pelajaran dan tugas dari guru.
“Sehingga ada sekolah yang menerapkan sistem Senin kelas 1 datang ke sekolah untuk bertatap muka dan mengambil tugas, lalu Selasa kelas 2 dan seterusnya hingga Sabtu”.
“Sehingga sistem tatap muka bergantian sangat baik dan yang utama mereka tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini jadi prioritas di sekolah sehingga kita berterima kasih untuk inisiatif baik ini,” kata dia.
Untuk itu, dia menyemangati para guru dan murid agar tetap melakukan aktivitas belajar-mengajar di masa pandemi Covid-19.
“Sebab jangan sampai proses belajar mengajar putus karenca Covid. Ini tidak boleh terjadi dan saya harap untuk sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dalam belajar agar bisa menggunakan alternatif lainnya untuk bisa diterapkan di sekolahnya. Tapi yang utama jaga protokol kesehatan,” imbaunya.