Meski dalam suasana pandemi Covid-19, Petani Kampung Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua, melakukan panen perdana jagung kering. Tak tanggung-tanggung total hasil panen perdana diperkirakan mencapai 60 ton.
Panen perdana itu mendapat apresiasi Penjabat sementara (Pjs) Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM yang secara langsung hadir meresmikan panen di lahan seluas 12 hektar itu, Minggu.
“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan panen perdana jagung di Arsopura. Sebab hal ini dapat menggerakkan para petani untuk tetap produktif di tengah kondisi perekonomian yang terdampak Covid-19,” kata ia.
Sementara itu, hasil panen jagung tersebut ditanam sejak Februari 2020 lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom, Sunar mengatakan pada saat itu, para petani sebelumnya sempat kesulitan memasarkan hasil tanamnya berupa palawija karena daya beli masyarakat menurun.
Melihat hal tersebut, ia pun berinisiatif mencari solusi dan menemukan bila ada peluang menanam jagung kering yang pasarnya terbuka luas di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
“Setelah dilakukan refokusing dan realokasi anggaran, tersedia dana Rp 7 miliar untuk mengatasi dampak ekonomi covid-19 yang kemudian direalisasikan untuk membeli bibit jagung, pestisitda, alat tanam dan panen”.
“Apaagi ada 64 kelompok tani yang melaksanakan kegiatan kampung sentra jagung dengan menggunakan dana dari hasil realokasi anggaran Covid-19. Total sebanyak 1.128 petani yang terlibat kegiatan ini,” kata Sunar.
Arsopura termasuk dari salah satu dari 38 kampung di Keerom yang melaksanakan program sentra jagung dengan total luas lahan mencapai 1.000 hektar.
Adapun dalam program ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom, menyiapkan mesin tanam, benih, pupuk, mesin untuk panen jagung dan alat untuk mengurangi kadar air dalam jagung dari hasil realokasi anggaran untuk dampak Covid-19.