Logo, maskot, tagline, tema dan jingle Peparnas XVI 2021, resmi dirilis Panitia Besar Pekan Paralimpik Nasional (PB Peparnas).
Peluncuran dilakukan di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Jumat (27/11/20) malam, oleh Ketua Harian PB Peparnas XVI Papua, Doren Wakerkwa melalui penekanan tombol sirene yang kemudian disambut pesta kembang api sekitar lima menit.
Dalam sambutannya Penjabat Sekda Papua Doren Wakerkwa mengatakan, peluncuran Logo, Maskot, Tema Tagline dan Jingle sebagai salah satu rangkaian untuk menyiapkan iven Peparnas di Tanah Papua.
“Launching ini menjadi dasar untuk melakukan persiapan kita sebagai tuan rumah, Logo, Maskot, Tema Tagline dan Jingle ini mempunyai keterkaitan dengan adat dan budaya orang Papua,” kata ia.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menyambut baik launching pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Bumi Cenderawasih.
“Kami sangat senang dengan dilaunching Peparnas itu baik, karena PON satu paket dengan Peparnas yang akan dilakukan tahun depan, selalu kita ingat PON tetap lupa Peparnas,” Katanya kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).
Menurutnya, pelaksanaan PON XX 2021 satu paket dengan Peparnas hanya waktu pelaksanaannya berbeda.
“Pelaksanaannya satu pekan setelah penyelenggaraan PON, sehingga semua masyarakat kita di Indonesia turut serta dalam ivent ini,” Ujarnya.
Ia menilai dengan adanya ivent PON dan Peparnas di Papua, dapat memberikan motivasi dan kepercayaan kepada semua pihak bahwa Provinsi Papua siap melaksanakan kedua PON dan Peparnas.
“Ini sebagai bukti kesiapan kita dalam menyelenggarakan dua ivent nasional tersebut,” ucapnya.
Sementara Logo yang diluncurkan merupakan gabungan honai dan tifa. Dimana Honai melambangkan tempat berlindung keluarga, tempat berkumpul masyarakat untuk merencanakan segala kegiatan serta menyelesaikan masalah masyarakat
Kemudian 3 buah Tifa melambangkan 3 tungku kekuatan, yakni pemerintah, masyarakat dan adat.
Tagline Peparnas adalah “sehati mencapai tujuan ciptakan prestasi” yang diambil dari filosofi Honai yang merupakan rumah adat berbentuk melingkar atau bulat.
Sementara dua maskot Peparnas bernama Hara dan Wara. Dimana kedua maskot tersebut merupakan burung kasuari atau jenis satwa khas Papua yang dapat dijumpai di kawasan hutan Papua.
Alasan pemilihan Kasuari karena terdapat di seluruh Papua, itu dibuktikan dengan adanya nama kasuari dalam bahasa lokal setempat.
Dari banyaknya budaya dan bahasa lokal di Papua, di pilih Htwar dari bahasa Tobati di Kota Jayapura dan Augangge dari bahasa Asey Kabupaten Jayapura sebagai tempat penyelenggaraan Peparnas.
Dari kedua bahasa tersebut di ramu menjadi Hara untuk penyebutan kasuari jantan, Wara untuk penyebutan kasuari betina.