Penjabat Sekda Papua Doren Wakerkwa meminta Bupati Intan Jaya untuk bertanggung jawab mengendalikan teror yang terjadi wilayahnya.
Kendati pun memahami kondisi yang saat ini terjadi di wilayah tersebut, Doren menilai tak semestinya warga masyarakat di Sugapa dan sekitarnya, ditinggal begitu saja oleh pemimpinnya.
“Seluruh masalah di daerah (Intan Jaya) menjadi tanggung jawab bupati. Dulu saya pernah bilang di koran (supaya bupati menyelenggarakan pemerintah di Sugapa bukan di Nabire). Tapi beliau bantah bahwa dirinya melaksanakan tugas disana (Intan Jaya)”.
“Saya kalau bicara itu bukan tanpa alasan, karena saya tau persis apa yang terjadi di gunung. Makanya saya bilang bupati jangan (menjalankan pemerintahan) di Nabire terus. Bupati harus naik ke atas (Sugapa) melaksanakan tugas pemerintahan. Supaya masyarakat merasa bahwa pimpinan mereka ada di tempat dan mereka merasa terlindungi. Sehingga kalau sudah begini (ada teror) bupati tetap harus tanggung jawab,” tegas Doren di Jayapura, Rabu (10/2/2021).
Ia kembali mengingatkan bupati yang sudah diberi kepercayaan oleh rakyat dan negara agar tak setengah-setengah menjalankan tugasnya. Mengingat, masalah di Intan Jaya kini telah berdampak buruk pada semua aspek pembangunan di wilayah itu.
“Jangan (sampai) bupati tidak mau bekerja lalu rakyat korban banyak, itu tidak bisa. Jadi, saya harap kalau tidak mau bekerja ya sudah (mundur dari jabatan) kan begitu. Harus tunjukkan integritas bupati untuk selesaikan permasalahan di daerah”
“Dan saya harap, setiap bupati yang diberi kepercayaan oleh negara dan masyarakat, jalankan tugas (pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan) tak setengah-setengah,” tegasnya.
Doren tambahkan, saat ini Pemprov Papua belum dapat mengambil tindakan terkait persoalan di Intan Jaya. Sebab masih menunggu laporan resmi dari Bupati Intan Jaya untuk selanjutnya mengambil tindakan.
“(Tapi bagaimana mau ambil tindakan) kan selama ini, terjadi masalah di Intan Jaya, bupati tidak pernah lapor ke gubernur. Bagaimana kita mau kaji lalu tindak lanjuti, kalau laporan itu belum pernah ada sampai saat ini,” keluhnya.
Diketahui, Roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, tidak berjalan sejak awal 2021 akibat rentetan teror oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Bupati dan jajaran pun sudah meninggalkan Sugapa awal Januari lalu, karena faktor keamanan dan tak adanya dukungan jaringan internet untuk mempersiapkan APBD tahun ini.