Worm ini memiliki dua versi, yaitu w32.bounds dan w64.bounds yang mengincar prosesor AMD 32 bit dan 64 bit. Meski demikian Symantec tetap menilai kedua worm tersebut sebagai "low level". Pasalnya kedua worm ini masih dalam tahap proof of concept (PoC). Meskipun hanya sebuah konsep, tetapi virus tersebut diyakini menjadi memicu pembuatan malware yang dapat mempengaruhi sistem operasi apapun, yang dijalankan dalam komputer tersebut.
"Jika saya berhasil masuk ke tahap prosesor, maka bisa mulai mengutak-atik hardware utama. Kemudian saya dapat mempengaruhi keamanan kernel serta keamanan pengguna." Demikian dikatakan Vincent Weafer, Senior Director Security Response Group Symantec.
Virus w32.bounds dan w64.bounds yang diklasifikasikan sebagai chip level threat ini, menjangkiti sistem dengan menyamar sebagai file .exe.
Pada 1998, kasus serangan dari virus jenis chip level, berhasil mengacak-acak jutaan komputer dengan kerugian mencapai US$ 250 juta (US$ 1 = Rp 9.126 Sumber:detik.com) melalui virus bernama CIH/Chernobyl.
Kasus chip level ini sendiri, sudah sangat jarang terjadi. Pasalnya virus yang mengincar sistem operasi lebih mudah dibuat.