Untuk suksesnya gagasan itu, Gubernur Barnabas Suebu juga telah membicarakan hal tersebut dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan dalam waktu dekat akan terbang ke Cina untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Pemerintah setempat, dalam upaya mewujudkannya. Jadi, industri yang dari Cina, saya sudah bicara dengan Presiden dan Presiden dengan saya nanti akan Cina dan bikin perjanjian untuk industri Merbau di Cina kita pindahkan kesini, atas kerjasama Indonesia Cina atau Papua Cina itu,” penuturan ini dikemukakan Gubernur Suebu, pada waktu bicara kepada para-para wilayah.
Menurut Gubernur, dengan begitu maka rakyat yang dulunya hanya mendapat sekitar $ 10 dollar US sedangkan penyelundup atau para cukong sekitar $ 200 dollar US, kini akan terbalik posisi pendapatannya. Karena apabila industri kayu dipindahkan ke Papua, maka tidak akan ada lagi kayu Merbau yang diselundupkan.
“Jadi semua upaya ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Karena, hasil dari industri itu diatas $ 1000 dollar US, jadi ini antara lain kita harus cerdas karena kita dibodohi. Ini konsep pembodohan dan pemiskinan berlangsung di negeri ini,” ucap Suebu. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan bahwa tidak ada satu batang kayu pun yang harus keluar dari Papua. Dengan tegas Gubernur Suebu mengatakan, seluruh ijin HPH harus segera Dicabut, terkecuali HPH yang memiliki industri di Papua. “Tidak ada satu batang kayupun harus keluar dari Papua. Semua HPH harus dicabut, kecuali HPH yang punya industri di sini,” tegas Suebu.