JAYAPURA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua, Ronald Antonio, siap mendorong pembangunan pabrik sagu di Bumi Cenderawasih, lewat kerja sama dengan salah satu perusahaan pengolahan tepung sagu modern di Bangka Belitung.
Hal ini disampaikan Ronald Antonio kepada pers, Selasa (18/1/2022), di sela-sela kunjungannya ke pabrik sagu milikPT Bangka Asindo Agri (BAA), di kelurahan Kenanga Kecamatan Sungailiat, Bangka Belitung.
“Kita sedang mengunjungi PT. BAA yang bergerak dalam pengolahan tepung sagu modern. Kunjungan inisangat pentinguntuk mendapatkan informasisebelum diajak menjadirekan kerja membangunpabrikdi Papua”.
“Sebab Papua ini punya lahan sagu yang luas sehingga cocok mendorong pembangunan pabrik sagu untuk mengolah tepung kemudian bisajuga dibuat menjadi mie. Apalagi Sago Mee buatan PT. BAA ini merupakan produk mie pertama di dunia yang glouten free dan sangat baik,” ujar dia.
KetuaUmumKadin Papua yang didampingiempatwakil ketua umum tersebut berkesempatanmelihat pemanfaatan limbah pengolahan tepung sagu yang di produksi menjadi biogas. Dimana proses pabrikasi tepung sagu itu pula dibuat menjadi bio gas untuk bahan bakar pembangkit listrik.
Yang mana listrik tersebut bisa dimanfaatkan untuk pasokan listrik pabrik ataupun dijual ke PLNdan merupakansuatu terobosanbagus untuknanti bisa diterapkan di Papua.
“Saya kira kalau terwujud, maka kerja sama dengan PT. BAA untuk membangun pabrik seperti ini di Papua akan bisa memajukan perekonomian tanah ini. Sebab banyak manfaat yang bisa diraih, selain sagunya diolah menjadi bahan makanan ternyata bisa juga untuk menghasilkan energi terbarukan,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Ronald meminta dukungan pemerintah daerah agar upaya tersebut bisa terwujud. Sebab PT BAA memiliki pengalaman memanfaatkan hutan sagu di Papua tanpa harus merusak hutannya.
“Pastinya kami mencari investor yang tidak hanya mementingkan keuntungan bisnis tetapi juga memperhatikan keseimbangan alam.Dan kami juga terus mencari cara memikirkan kesinambungannya”.
“Disamping itu, kita juga memikirkan peranan masyarakat lokal Papua, sebab kita tidak ingin agarpotensi sagu yang luar biasa di Papua ini, dikuasai oleh investor.Tetapi harus bermitra dengan masyarakat sehingga ada perputaran ekonomi yang baik diatas tanah ini,” tandasnya. ***