JAYAPURA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Adriana Helena Carolina mengatakan produksi padi Bumi Cenderawasih 2021 mengalami kenaikan sekitar 120.278 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau meningkat sebesar 72,46 persen dibanding 2020 lalu yang sebesar 166.002 ton GKG.
Dimana produksi padi di Provinsi Papua sepanjang Januari hingga Desember 2021 diperkirakan sekitar 286.280 ton GKG (gabah kering giling).
“Sementara produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada April, yaitu sebesar 57.200 ton GKG dan terendah di Februari dengan 2.928 ton GKG,” terang Adriana di Jayapura, Rabu.
Dia katakan, tiga kabupaten atau kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021, yakni Merauke, Nabire dan Jayapura. Sedangkan tiga kabupaten atau kota dengan produksi padi terendah, yaitu Jayawijaya, Waropen dan Boven Digoel.
"Tiga kabupaten atau kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2022 adalah Merauke, Nabire dan Jayapura, sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama adalah Jayawijaya, Sarmi, dan Boven Digoel," jelasnya lagi.
Dia menambahkan pada 2021, luas panen padi mencapai sekitar 64.985 hektar dengan produksi sebesar 286.280 ton GKG di mana jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 163.462 ton.
Berbeda dengan kondisi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada Mei di mana peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Merauke, dan Nabire.
“Namun terdapat beberapa kabupaten atau kota yang mengalami penurunan produksi padi relatif besar, misalnya Jayapura, Kota Jayapura, dan Keerom”.
"Kemudian produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 163.462 ton, mengalami kenaikan sebanyak 68.677 ton atau 72,46 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 94.785 ton,” tandasnya. ***