Merujuk kepada berbagai permasalahan yang terjadi diantaranya penembakan nelayan asal Jayapura oleh tentara PNG atau PNGDF, disusul penangkapan terhadap 17 nelayan asal Jayapura, maka Wakil Gubernur Papua, Alex Hasegem, SE merekomendasikan agar dibukannya jalur transportasi Papua – PNG untuk menjembatani hubungan diplomatic antar RI – PNG.
Usulan itu, disampaikan Wagub Hasegem, dalam rapat Border Liasion Meeting (BLM), di Pontianak, beberapa waktu lalu, yang juga dihadiri oleh para pejabat terkait Pemerintah PNG. Lebih jelasnya, Wagub meminta dibukannya jalur transportasi udara, laut dan darat, dengan tujuan membuka akses perdagangan antar kedua negara, yang dapat memacu peningkatan perekonomian antar kedua negara.
Penegasan ini, disampaikan Wagub Hasegem, kepada wartawan, baru-baru ini, di Kantor Gubernur Dok II, Jayapura. Dijelaskan, begitu dibukannya jalur transportasi udara, laut maupun darat, dapat menbumbuhkan kegiatan perdagangan maupun perekonomian di wilayah perbatasan. Disamping itu, transparansi pelintas batas akan lebih tertata dengan baik. Sehingga di tahun-tahun mendatang, jumlah pelintas batas illegal dapat ditekan.
Lebih lanjut dikatakan, untuk akses jalur udara, telah direkomendadikan dibukanya jalur penerbangan Jakarta - Port Moresby atau Jakarta – Jayapura – Vanimo. Sedangkan untuk jalur laut tentunya masih akan melalui beberapa penjajakan dan untuk jalur darat, tentunya akan melalui perbatasan Wutung, yang tinggal menunggu dilakukannya peresmian oleh kedua Kepala Negara RI – PNG.